expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 13 Agustus 2014

PENYEBAB ISLAM DITURUNKAN DI ARAB

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Saudi Arabia yang telah kita kenal saat ini, berupa daratan yang gersang dan tandus yang  sulit untuk adanya kehidupan. Air yang merupakan unsur terpenting dalam suatu kehidupan sangat berharga bagi masyarakat. Didominasi dengan kondisi alam berupa gurun pasir, menjadikan kaktus dan kurma sebagai tumbuhan dan unta sebagai hewan yang dapat hidup dan menyesuaikan dengan keadaan alam yang jauh akan adanya peraiaran. Dahulu dikenal dengan sebutan Jazirah Arab.  Jazirah arab yang  mencapai kurang lebih seperempat wilayah Eropa atau sepertiga dari wilayah Amerika, yang memiliki kondisi geografis yang strategis bagi wilayah sekitarnya, menjadi sebuah bangsa yang menaklukan sebagian besar wilayah dunia yang telah menjadi pusat-pusat peradaban, dan melahirkan sebuah agama bernama Islam yang dianut oleh sekitar 450 juta orang, yang mewakili hampir semua ras diberbagai kawasan diseluruh dunia yang meliputi ras mongoloid, ras melayu, ras negroid, ras australoid, ras kapoid,dan ras kaukosid. Al Qur’an yang telah diturunkan kepada Muhammad SAW menjadikan arab sebagai pusat dari peradaban dunia. Menjadikan bangsa yang sangat dihormati bangsa lain. Kiblat atau pusat peribadahan bagi semua bangsa sebanyak lima kali dalam sehari, yang tentunya memiliki waktu yang berbeda-beda disetiap kondisi astronomisnya.
Namun sebelum lahirnya agama Islam di dunia, Arab memiliki sejarah kelam suatu tatanan bangsa.Peradaban yang sangat bertolak belakang dengan kehidapan normal saat ini. Kehidupan yang bersifat sebagai keduniawan sangat kental pada peradaban arab saat itu.
Untuk lebih jelasnya, pemakalah akan membahas geografis jazirah Arab, asal- usul jazirah Arab, agama bangsa Arab sebelum Islam dan kebudayaan Arab pra Islam, dan juga penyebab mengapa islam diturunkan di Arab.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana geografis Jazirah Arab?
2.      Bagaimana Asal-usul keturunan bangsa Arab?
3.      Apa saja agama yang dianut bangsa Arab Pra Islam?
4.      Bagaimana Kebudayaan Arab pra Islam?
5.      Mengapa Islam diturun di Arab?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui geografis Jazirah Arab.
2.      Mengetahui asal-usul keturunan bangsa Arab.
3.      Mengetahui apa saja agama yang dianut bangsa Arab Pra Islam.
4.      Mengetahui kebudayaan Arab pra Islam.
5.      Mengetahui penyebab Islam diturunkan di Arab.















BAB II
PEMBAHASAN

A.   Geografis Jazirah Arab Pra-Islam
Jazirah arab menjelang kelahiran islam diapit oleh dua kerajaan besar yaitu Romawi Timur di sebelah barat sampai ke laut Adriatik dan Persia di sebelah timur sampai ke sungai Dijlah. Kedua kerajaan besar itu disebut hegemoni di wilayah sekitar Timur Tengah. Sebenarnya Jazirah Arab bebas dari pengaruh kedua kerajaan tersebut, kecuali daerah-daerah subur seperti: Yaman dan daerah-daerah sekitar teluk Persia. Wilayah jazirah arab di teluk Persia termaksud daerah kekuasaan kerajaan Persia. Dengan demikian daerah hijau bebas dari pengaruh-pengaruh politik dan budaya dari luar. Islam yang dasar-dasarnya diletakkan oleh Nabi Saw di Mekkah dan di Madinah adalah agama yang murni, tidak dipengaruhi baik oleh perkembangan agama-agama yang ada di sekitarnya maupun kekuasaan politik yang meliputinya.[1]
Jazirah Arab berbentuk empat persegi panjang, yang sisinya tidak sejajar. Di sebelah barat terbatas dengan lautan merah, di sebelah selatan dengan laut arab, di sebelah timur dengan teluk arab (Persia) dan di sebelah utara dengan gurun pasir Irak dan Syiria. Kemudian Jazirah Arab ini terbagi kepada bagian tengah yang terdiri dari padang pasir dan gurun-gurun yang jarang penduduknya dan bahagian tepi merupakan sebuah pita kecil yang melingkari bagian tengah dan subur daerahnya dan banyak kota yang ada seperti: Bahrain, Oman. Bagian tengah, terbagi kepada bagian utara di sebut dengan Nejedan bagian selatan di sebut dengan al-Ahkaf yang jarang penduduknya karena itu disebut dengan al-Rub al-Khalli.
Jazirah dalam bahasa Arab berarti pulau. Jadi “Jazirah Arab” berarti “pulau Arab”. Sebagian ahli sejarah menamai tanah Arab itu dengan “Shibhul Jazirah” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Semenanjung”. Dilihat dari peta, Jazirah Arab berbentuk persegi panjang yang sisi-sisinya tidak sejajar.[2] Batasan-batasan alam yang membatasi Jazirah Arab adalah :
1.      Di bagian barat:berbatasan dengan Laut Merah.
2.      Di bagian timur:berbatasan dengan Teluk Arab.
3.      Di bagian utara:berbatasan dengan Gurun Irak dan Gurun Syam.
4.      Di bagian selatan:berbatasan dengan Samudra Hindia.
Jazirah Arab terbagi atas dua bahagian yaitu bagian tengah dan bagian tepi. Setiap bagian memiliki bentangan alam tersendiri. Bagian tengah terdiri dari daerah pegunungan yang amat jarang dituruni hujan. Di bagian tengah inilah orang Badui tinggal. Bagian tengah dari Jazirah Arab terbagi menjadi dua bagian yang lebih kecil yaitu: Bagian utara yang disebut Najed dan bagian selatan yang disebut Al-Ahqaf. Bagian selatan penduduknya amat sedikit. Karenanya bagian ini disebut Ar-Rab'ul Khali (tempat yang sunyi).Jazirah Arab bagian tepi merupakan sebuah pita kecil yang melingkari Jazirah Arab. Pada bagian tepi ini, hujan yang turun cukup teratur. Bagian tepi inilah yang didiami oleh orang atau penduduk kota. Sedangkan ahli –ahli ilmu purba membagia Jazirah Arab menjadi tiga bagian :
1.      Arab Petrix, yaitu daerah-daerah yang terletek di sebelah barat daya lembah Syam.
2.      Arab Deserta, yaitu daerah Syam sendiri.
3.      Arab Felix, yaitu negeri Yaman yang terkenal dengan sebutan “Bumi Hijau”.

B.     Asal-usul masyarakat Arab
Adapun beberapa suku yang tinggal di jazirah arab,[3] yaitu :
1. Arab Ba’idah
Yaitu bangsa arab yang telah musnah yaitu, orang-orang arab yang telah lenyap jejaknya. Jejak mereka tidak dapat diketahui kecuali hanya terdapat dalam catatan kitab-kitab suci. Arab Ba'idah ini termaksud suku bangsa arab yang dulu pernah mendiami Mesopotamia akan tetapi, karena serangan raja namrud dan kaum yang berkuasa di Babylonia, sampai Mesopotamia selatan pada tahun 2000 SM suku bangsa ini berpencar dan berpisah ke berbagai daerah, di antara kabilah mereka yang termaksud adalah: 'Aad, Tsamud,Ghasan, Jad.
2. Arab Aribah
Yaitu cikal bakal dari rumpun bangsa Arab yang ada sekarang ini.Mereka berasal dari keturunan Qhattan yang menetap di tepian sungai Eufrat kemudian pindah ke Yaman. Suku bangsa arab yang terkenal adalah: Kahlan dan Himyar. Kerajaan yang terkenal adalah kerajaan Saba' yang berdiri abad ke-8 SM dan kerajaan Himyar berdiri abad ke-2 SM.
3. Arab Musta'ribah
Yaitu menjadi arab atau peranakan disebut demikian karena waktu Jurhum dari suku bangsa Qathan mendiami Mekkah, mereka tinggal bersama nabi Ismail dan ibunya Siti Hajar. Nabi Ismail yang bukan keturunan Arab, mengawini wanita suku Jurhum. Arab Musta'ribah sering juga disebut Bani Ismail bin Ibrahim ismail (Adnaniyyun).[4]
Bangsa Arab mempunyai akar panjang dalam sejarah, mereka termasuk ras atau rumpun bangsa Caucasoid, dalam Subras Mediteranian yang anggotanya meliputi wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabiyah dan Irania. Bangsa arab hidup berpindah-pindah, nomad, karena tanahnya terdiri atas gurun pasir yang kering dan sangat sedikit turun hujan. Perpindahan mereka dari satu tempat ke tempat yang lainnya mengikuti tumbuhnya stepa (padang rumput) yang tumbuh secara sporadic di tanah arab di sekitar oasis atau genangan air setelah turun hujan. Bila dilihat dari asal-usul keturunan, penduduk jazirah arab dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu: Qathaniyun (keturunan Qathan) dan ‘Adaniyun (keturuan Ismail ibnu Ibrahim as)

C.    Keagamaan Masyarakat Arab sebelum Islam
Sebelum Islam penduduk Arab menganut agama yang bermacam-macam, dan Jazirah Arab telah dihuni oleh beberapa ideolgi, keyakinan keagamaan.[5] Bangsa Arab sebelum Islam telah menganut agama yang mengakui Allah sebagai tuhan mereka. Kepercayaan ini diwarisi turun temurun sejak nabi Ibrahim as dan Ismail as.al-Qur’an menyebut agama itu dengan Hanif, yaitu kepercayaan yang mengakui keesaan Allah sebagai pencipta alam, Tuhan menghidupkan dan mematikan, Tuhan yang memberi rezeki dan sebagainya. Kepercayaan yang menyimpang dari agama yang hanif disebut dengan Watsniyah, yaitu agama yang mempersyarikatkan Allah dengan mengadakan penyembahan kepada :
1.      Anshab, batu yang memiliki bentuk
2.      Autsa, patung yang terbuat dari batu
3.      Ashnam, patung yang terbuat dari kayu, emas, perak, logam dan semua patung yang tidak terbuat dari batu.
Berhala atau patung yang pertama yang mereka sembah adalah : Hubal. Dan kemudian mereka membuat patung-patung seperti Lata, Uzza, Manata, dll. Tidak semua orang arab jahiliyah menyembah Watsaniyah ada beberapa kabilah yang menganut agama Yahudi dan Masehi. Agama Yahudi dianut oleh bangsa Yahudi yang termaksud rumpun bangsa Samiah (semid).Asal usul Yahudi berasal dari Yahuda salah seorang dari dua belas putra nabi Yakub.
Agama Yahudi sampai ke Jazirah Arab oleh bangsa Israel dari negeri Asyur.Mereka diusir oleh kerajaan Romawi yang beragama Masehi dan bangsa Asyur ini berangsur-angsur mendiami Yastrib (Madinah) dan sekitarnya dan mereka menyebarkan agama Yahudi tersebut.[6] Agama Masehi yang berkembang adalah : Sekte Yaqubiah yang mengatakan bahwa perbuatan dan iradat al – Masih adalah tabiat ketuhanan. Kaum Yaqubiah berkata bahwa persatuan ketuhanan dengan kemanusiaan pada diri al-Masih ialah sebagaimana air dimasukan ke dalam tuak, lalu menjadi jenis yang satu.
Agama-agama yang ada pada saat itu antara lain :
1.      Yahudi
Agama ini dianut orang-orang Yahudi yang berimigrasi ke Jazirah Arab.Daerah Madinah, Khaibar, Fadk, Wadi Al Qura dan Taima’ menjadi pusat penyebaran pemeluknya.Yaman juga dimasuki ajaran ini, bahkan Raja Dzu Nuwas Al Himyari juga memeluknya.Bani Kinanah, Bani Al Haarits bin Ka’ab dan Kindah juga menjadi wilayah berkembangnya agama Yahudi ini.
2.      Nashara (Kristen).
Agama ini masuk ke kabilah-kabilah Ghasasinah dan Al Munadzirah.Ada beberapa gereja besar yang terkenal.Misalnya, gereja Hindun Al Aqdam, Al Laj dan Haaroh Maryam.Demikian juga masuk di selatan Jazirah Arab dan berdiri gereja di Dzufaar. Lainnya, ada yang di ‘And dan Najran. Adapun di kalangan suku Quraisy yang menganut agama Nashrani adalah Bani Asad bin Abdil Uzaa, Bani Imri-il Qais dari Tamim, Bani Taghlib dari kabilah Rabi’ah dan sebagian kabilah Qudha’ah.
3.      Majusiyah
Sebagian sekte Majusi masuk ke Jazirah Arab di Bani Tamim. Di antaranya, Zaraarah dan Haajib bin Zaraarah. Demikian juga Al Aqra’ bin Haabis dan Abu Sud (kakek Waki’ bin Hisan) termasuk yang menganut ajaran Majusi ini. Majusiyah juga masuk ke daerah Hajar di Bahrain.
4.      Syirik (Paganisme).
Kepercayaan dengan menyembah patung berhala, bintang-bintang dan matahari yang oleh mereka dijadikan sebagai sesembahan selain Allah.Penyembahan bintang-bintang juga muncul di Jazirah Arab, khususnya di Haraan, Bahrain dan di Makkah, mayoritas Bani Lakhm, Khuza’ah dan Quraisy. Sedangkan penyembahan matahari ada di negeri Yarnan.[7]
5.      Al Hunafa’
Meskipun pada waktu hegemoni paganisme di masyarakat Arab sedemikian kuat, tetapi masih ada beberapa orang yang dikenal sebagai Al Hanafiyun atau Al Hunafa’.Mereka tetap berada dalam agama yang hanif, menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya serta menunggu datangnya kenabian.
Di antara beberapa agama/kepercayaan tersebut yang paling terkenal adalah penyembahan terhadap berhala yang jumlahnya mencapai lebih dari 360 buah, sehingga menyesaki lingkungan Ka’bah.[8] Dan setiap qabilah di Arab memiliki berhala sebagai sesembahan mereka sendiri-sendiri. Di antara berhala yang paling populer di kalangan mereka ialah :
1.      Wadd.
Adalah nama patung milik kaum nabi Nuh yang berasal dari nama seorang shalih dari mereka. Ditemukan kembali oleh Amru bin Luhai di Jeddah dan diberikan kepada Auf bin ‘Adzrah dan ditempatkan di Wadi Al Quraa di Dumatul Jandal dan disembah oleh bani kalb bin Murrah. Patung ini ada sampai datangnya Islam kemudian dihancurkan Khalid bin Walid dengan perintah Rasulullah.
2.      Suwaa’
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada Mudhor bin Nizaar dan diserahkan kepada bani Hudzail serta ditempatkan di Rohaath sekitar 3 mil dari Makkah.[9]
3.      Yaghuts
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada Na’im bin Umar Al Muradi dari Majhaj dan ditempatkan di Akmah atau Jarsy di Yaman, disembah oleh bani Majhaj dan bani An’am dari kabilah Thaiyi’.
4.      Ya’uq
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada kabilah Hamadan dan ditempatkan di Khaiwaan, disembah oleh orang-orang Hamadan.
5.      Nasr
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada kabilah Himyar dan ditempatkan di Saba’ disembah oleh bani Dzi Al Kilaa’ dari kabilah Himyar dan sekitarnya.
6.      Manaah
Adalah salah satu patung berhala yang ditempatkan di pantai laut dari arah Al Musyallal di Qadid antara Makkah dan Madinah.Patung ini sangat diagungkan oleh suku AlAus dan Al Khazraj. Rasulullah mengutus Ali bin Abi Thalib untuk menghancurkannya pada penaklukan kota Makkah.
7.      Laata
Laata adalah kuburan orang shalih yang ada di Thaif yang dibangun dengan batu persegi empat.Bangsa Arab seluruhnya sangat mengagungkannya dan sekarang tempatnya adalah di menara masjid Thaif. Ada yang mengatakan bahwa Laata adalah nama seorang yang membuat masakan Sawiiq untuk jamaah haji, lalu ia meninggal kemudian kuburannya di sembah. Ketika bani Tsaqif masuk Islam maka Rasulullah mengutus Al Mughiroh bin Syu’bah untuk menghancurkannya dan kuburan ini dibakar habis.
8.      Al ‘Uzza
Al ‘Uzza adalah satu pohon yang disembah.la lebih baru dari Al Laata, ditempatkan di Wadi Nakhlah di atas Dzatu ‘Irqin. Mereka dulu mendengar suara keluar dari Al Uzza.Berhala ini sangat diagungkan Quraisy dan Kinanah. Ketika Rasulullah Saw menaklukan Makkah, beliau mengutus Khalid bin Al Walid untuk menghancurkannya. Ternyata ada tiga pohon dan ketika dirobohkan yang ketiga, tiba-tiba muncul wanita hitam berambut kusut dalam keadaan rneletakkan kedua tangannya di bahunya menampakkan taringnya.Di belakangnya, ada juru kuncinya. Kemudian Khalid penggal lehernya dan pecah, ternyata ia adalah seekor merpati, lalu Khalid bin Al Walid membunuh juru kuncinya.
9.      Hubal
Merupakan patung yang paling besar di Ka’bah.Diletakkan di tengah Ka’bah.patung ini terbuat dari batu ‘aqiq merah dalam rupa manusia. Dibawa ‘Amru bin Luhai dari Syam. Isaaf dan Naailah (Dua patung berhala yang ada di dekat sumur Zamzam.Dua patung ini berasal dari sepasang orang Jurhum yang masuk ke Ka’bah dan berbuat fujur, lalu dikutuk menjadi dua batu, seiring perjalanan waktu, keduanya disembah.
10.  Dzul Khalashah
Ini adalah berhala milik kabilah Khats’am, Bajilah dan Daus yang berada di Tubaalah, daerah antara Makkah dan Yaman.Begitulah gambaran keadaan agama di Jazirah Arabiyah sebelum datangnya Islam.Mereka masih mengimani rububiyah Allah dan menganggap Allah sebagai sesembahannya juga dan sebagai Dzat Pencipta. Sumber kepercayaan tersebut adalah risalah samawiyah yang yang dikembangkan dan disebarkan di jazirah Arab terutama risalah nabi Ibrahim dan Ismail.[10]

D.    Kebudayaan Arab Pra Islam
1.      Orang-orang arab selatan sebagai pedagang
Ujung barat daya semenanjung merupakan tempat tinggal orang-orang saba. Kesuburan tanah itu yang mendapat curah hujan yang cukup, kedekatannya dengan laut, dan posisi strategis di jalur perdagangan menuju India menjadi faktor penentu perkembangan negeri itu.
Ditanahnya tumbuh pohon-pohon, rempah-rempah, gaharu, dan tumbuhan beraroma untuk penyedap masakan atau pendupaan.Dan yang terpenting cendana merupakan komoditas unggulan dalam perdagangan kuno.
Perdagangan merupakan indeks keberhasilan utama yang dicapai oleh orang-orang arab selatan. Dan kerajaan-kerajaan yang mereka bangun bukanlah kerajaan militer.Tapi, kekuatan mereka aberkat perdagangan.
Sedangkan kondisi geoografis Arab utara yang notabene berudara kering dan tanah bergaram mengurangi kemungkinan tumbuhnya tanaman-tanaman hijau.
Sumber pangan seperti gandum berasal dari Yaman dan oasis-oasis tertentu.Biji-bijian tumbuh di beberapa wilayah tertentu, dan padi tumbuh di Oman dan Hasa.
Gurun pasir menghasilkan samh, biji-bijian yang menghsilkan tepung untuk membuat bubur, serta jamur hitam kecoklatan dan as-sana yang banyak dicari. Dan kurma merupakan satu jenis tumbuhan yang menjadi primadona pertanian di semenanjung arab.
2.      Kehidupan Badui di Semenanjung arab.
Berdasarkan dua karakteristik daratannya, penduduk Semenanjung Arab terbagi dalam dua kelompok utama.Orang-orang desa (badui) yang nomad dan masyarakat perkotaan.Tidak selamanya ada garis tegas yang memisahkan kelompok nomad dan kelompok urban.Selalu ada tahapan seminomaden dan tahapan semu-urban.Masyarakat perkotaan tertentu yang sebelumnya merupakan orang-orang badui menyangkal asal-usul nomaden mereka, sementara beberapa kelompok nomaden lainnya sedang menuju tahap perkotaan.
Orang-orang Badui mengembara sebagai bentuk adaptasi kehidupan terbaik manusi terhadap kondisi gurun.Dimana ada datran hijau, kesanalah mereka menggiring ternaknya.Mereka dikenal sebagai para perompak darat atau makelar, atau keduanya sekaligus.
Gurun pasir yang merupakan daerah operasi mereka sebagai perompak, memiliki kesamaan karakteristik dengan laut.
Pengembang biakan domba, kambing, unta, dan kuda dalam batas tertentu.Berburu dan menyergap merupakan pekerjaan utama dan terhormat bagi kaum laki-laki.Pertanian, perdagangan, dan kerajianan tangan dipandang menurunkan derajat.
Sejarah orang-orang badui pada dasarnya dipenuhi dengan kisah perang geriliya disebut dengan “ayyam al-Arab” (hari-hari orang Arab).Selama itu, terjadi berbagai serangan dan perampokan, tanpa pertumpahan darah.
Orang-orang Arab utara tidak punya budaya tulis.Mereka baru mengembangkan budaya tulis menjelang masa Muhammad.Riwayat, legenda, pribahasa, dan terutama syair tidak satupun dituangkan dalam bentuk tulisan.[11]

E.     Penyebab Islam Diturunkan Di Arab
Dimulai dengan kondisi ummat-ummat yang hidup di sekitar Jazirah Arab sebelum Islam. Pada waktu itu, dunia dikuasai oleh dua negara Adidaya: Persia dan Romawi, kemudian menyusul India dan Yunani, yaitu :
1.      Persia adalah ladang subur berbagai khayalan (khurafat) keagamaan dan filosofis yang saling bertentangan. Di antaranya adalah Zoroaster yang dianut oleh kaum penguasa. Diantara falsafahnya ialah mengutamakan perkawinan seseorang dengan ibunya, anak perempuannya atau saudaranya sehingga Yazdasir II yang memerintah pada abad kelima masehi mengawini anak perempuannya, belum lagi penyimpangan-penyimpangan akhlak yang beraneka ragam.
2.      Romawi telah dikuasai sepenuhnya oleh semangat kolonialisme. Negri ini terlibat dalam pertentangan agama antara Romawi di satu pihak dan Nasrani di pihak lain. Negara ini pada waktu yang sama, tak kalah bejatnya dari Persia, Kehidupan nista, kebejatan moral, dan pemerasan ekonomi telah menyebar ke seluruh penjuru negri, akibat dari melimpahnya penghasilan dan menumpuknya pajak.
3.      Yunani, Negri ini tenggelam dalam lautan khurafat dan mitos-mitos verbal yang tidak pernah memberinya manfaat.
4.      India, sebagaimana yang dikatakan Ust Abul Hasan an-Nadawi, telah disepakati oleh para penulis sejarahnya bahwa negri ini sedang berada pada puncak kebejatan dari segi agama, akhlak, ataupun sosial.
5.      Di samping itu harus diketahui bahwa ada satu hal yang menjadi sebab utama terjadinya kemerosotan, keguncangan, dan kenestapaan pada ummat-ummat tersebut, yaitu peradaban dan kebudayaan yang didasarkan pada nilai-nilai materialistik semata, tanpa adanya nilai-nilai moral yang mengarahkan peradaban dan kebudayaan tersebut pada jalan yang benar.
Sementara itu, di Jazirah Arabia, Bangsa Arab hidup dengan tenang, jauh dari bentuk keguncangan tersebut.Mereka tidak memiliki kemewahan dan peradaban Persia yang memungkinkan mereka kreatif dan panai menciptakan kemerosotan-kemerosaotan, filsafat keserbabolehan dan kebejatan moral yang dikemas dalam bentuk agama.Mereka juga tidak memiliki kekuatan militer Romawi yang mendorong mereka melakukaan ekspansi ke negara-negara tetangga.Mereka tidak memiliki kemegahan filosofis dan dialektika Yunani yang menjerat mereka menjadi bangsa mitos dan khurafat.
Karakteristik mereka masih polos, masih menampakkan fitrah kemanusiaan seperti penolong, dermawan, rasa harga diri dan kesucian. Hanya saja mereke tidak memiliki ma’rifat (pengetahuan) yang akan mengungkaapkan jalan ke arah itu karena mereka hidup di dalam kegelapan, kebodohan atau yang sering kita sebut jahiliyyah. Akibatnya mereka sesat jalan, tidak menemukan nilai-nilai tersebut, selanjutnya mereka membunuh anak dengan dalih kemuliaan dan kesucian, memusnahkan harta kekayaan dengan alasan kedermawanan dan membangkitkan peperangan di antara mereka dengan alasan harga diri dan kepahlawanan.
Begitulah kondisi bangsa Arab di jazirah Arab sebelum Islam dan kondisi ummat-ummat lain di sekitarnya.Dengan demikian mereka ‘Bangsa Arab’ lebih mudah disembuhkan dan di arahkan. Tetapi bukan hanya ini sebab utamanya karna jika hanya ini maka kita akan berfikir ternyata Allah ingin yang mudah-mudah, astaghfirullah, tidak sama sekali karna jika Allah menghendaki terbitnya dakwah islam ini dari suatu tempat niscaya untuk keberhasilan dakwah ini, Allah Subhanahu wa ta’ala mempersiapkan prasana di negri tersebut sebagaimana Dia mempersiaapkannya di Jazirah Arabia, Allah tidak akan pernah kesulitan untuk melakukannya karena Dia Pencipta segala sesuatu[12]
Selain hal di atas para penulis sirah nabawiyah seperti Syeikh Dr. Said Ramadhan Al-Buthi danbeberapa ulama lainnya memang pernah menuliskan tentang beberapa rahasia dan hikmah di balik pemilihan Allah SWT atas jazirah arabia sebagai bumi pertama yang mendapatkan risalah Islam.Rupanya turunnya Islam pertama di negeri arab bukan sekedar kebetulan. Juga bukan semata karena di sana ada tokoh paling jahat semacam Abu Jahal cs. Namun ada sekian banyak skenario samawi yang akhir-akhir ini mulai terkuak. Kita di zaman sekarang ini akan menyaksikan betapa rapi rencana besar dan strategi Allah jangka panjang, sehingga pilihan untuk menurunkan risalah terakhir-Nya memang negeri Arabia.Meski tandus, tidak ada pohon dan air, namun negeri ini menyimpan banyak alasan untuk mendapatkan kehormatan itu. Beberapa di antaranya yang bisa kita gali adalah:
1.      Di Jazirah Arab Ada Rumah Ibadah Pertama
Tanah Syam (Palestina) merupakan negeri para nabi dan rasul. Hampir semua nabi yang pernah ada di tanah itu. Sehingga hampir semua agama dilahirkan di tanah ini. Yahudi dan Nasrani adalah dua agama besar dalam sejarah manusia yang dilahirkan di negeri Syam.Namun sesungguhnya rumah ibadah pertama di muka bumi justru tidak di Syam, melainkan di Jazirah Arabia. Yaitu dengan dibangunnya rumah Allah (Baitullah) yang pertama kali di tengah gurun pasir jazirah arabia.
Rumah ibadah pertama itu menurut riwayat dibangun jauh sebelum adanya peradaban manusia. Adalah para malaikat yang turun ke muka bumi atas izin Allah untuk membangunnya. Lalu mereka bertawaf di sekeliling ka’bah itu sebagai upaya pertama menjadikan rumah itu sebagai pusat peribadatan umat manusia hingga hari kiamat menjelang.
Ketika Adam as diturunkan ke muka bumi, beliau diturunkan di negeri yang sekarang dikenal dengan India. Sedangkan isterinya diturunkan di dekat ka’bah. Lalu atas izin Allah keduanya dipertemukan di Jabal Rahmah, beberapa kilometer dari tempat dibangunnya ka’bah.Maka jadilah wilayah sekitar ka’bah itu sebagai tempat tinggal mereka dan ka’bah sebagai tempat pusat peribadatan umat manusia. Dan di situlah seluruh umat manusia berasal dan di tempat itu pula manusia sejak dini sudah mengenal sebuah rumah ibadah.Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:“Sesungguhnya rumah yang pertama dibangun untuk manusia beribadah adalah rumah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkati dan menjadi petunjuk bagi manusia”. (QS. Ali Imran: 96)
2.      Jazirah Arabia Adalah Posisi Strategis
Bila kita cermati peta dunia, kita akan mendapati adanya banyak benua yang menjadi titik pusat peradaban manusia. Dan Jazirah Arabia terletak di antara tiga benua besar yang sepanjang sejarah menjadi pusat peradaban manusia.Sejak masa Rasulullah SAW, posisi jazirah arabia adalh posisi yang strategis dan tepat berada di tengah-tengah dari pusat peradaban dunia.
Bahkan di masa itu, bangsa Arab mengenal dua jenis mata uang sekaligus, yaitu dinar dan dirham. Dinar adalah jenis mata uang emas yang berlaku di Barat yaitu Romawi dan Yunani. Dan Dirham adalah mata uang perak yang dikenal di negeri timur seperti Persia. Dalam literatur fiqih Islam, baik dinar maupun dirham sama-sama diakui dan dipakai sebagai mata uang yang berlaku.Ini menunjukkan bahwa jazirah arab punya akses yang mudah baik ke barat maupun ke timur. Bahkan ke utara maupun ke selatan, yaitu Syam di utara dan Yaman di Selatan.Dengan demikian, ketika Muhammad SAW diangkat menjadi nabi dan diperintahkan menyampaikannya kepada seluruh umat manusia, sangat terbantu dengan posisi jazirah arabia yang memang sangat strategis dan tepat berada di pertemuan semua peradaban.
Kita tidak bisa membayangkan bila Islam diturunkan di wilayah kutub utara yang dingin dan jauh dari mana-mana. Tentu akan sangat lambat sekali dikenal di berbagai peradaban dunia.Juga tidak bisa kita bayangkan bila Islam diturunkan di kepulauan Irian yang jauh dari peradaban manusia. Tentu Islam hingga hari ini masih mengalami kendala dalam penyebaran.Sebaliknya, jazirah arabia itu memiliki akses jalan darat dan laut yang sama-sama bermanfaat. Sehingga para dai Islam bisa menelusuri kedua jalur itu dengan mudah.Sehingga di abad pertama hijriyah sekalipun, Islam sudah masuk ke berbegai pusat peradaban dunia. Bahkan munurut HAMKA, di abad itu Islam sudah sampai ke negeri nusantara ini. Dan bahkan salahseorang shahabat yaitu Yazid bin Mu’awiyah ikut dalam rombongan para dai itu ke negeri ini dengan menyamar.
3.      Kesucian Bangsa Arab
Stigma yang selama ini terbentuk di benak tiap orang adalah bahwa orang arab di masa Rasulullah SAW itu jahiliyah. Keterbelakangan teknologi dan ilmu pengetahuan dianggap sebagai contoh untuk menjelaskan makna jahiliyah.Padahal yang dimaksud dengan jahiliyah sesungguhnya bukan ketertinggalan teknologi, juga bukan kesederhanaan kehidupan suatu bangsa. Jahiliyah dalam pandangan Quran adalah lawan dari Islam. Maka hukum jahiliyah adalah lawan dari hukum Islam. Kosmetik jahiliyah adalah lawan dari kosmetik Islam. Semangat jahiliyah adalah lawan dari semangat Islam.
Bangsa arab memang sedikit terbelakang secara teknologi dibandingkan peradaban lainnya di masa yang sama. Mereka hidup di gurun pasir yang masih murni dengan menghirup udara segar. Maka berbeda dengan moralitas maknawiyah bangsa lain yang sudah semakin terkotori oleh budaya kota, maka bangsa arab hidup dengan kemurnian niloai kemanusiaan yang masih asli.Maka sifat jujur, amanah, saling menghormati dan keadilan adalah ciri mendasar dari watak bangsa yang hidup dekat dengan alam. Sesuatu yang telah sulit didapat dari bangsa lain yang hidup di tengah hiruk pikuk kota.
Sebagai contoh mudah, bangsa Arab punya akhlaq mulia sebagai penerima tamu. Pelayanan kepada seorang tamu yang meski belum dikenal merupakan bagian dari harga diri seorang arab sejati. Pantang bagi mereka menyia-nyiakan tamu yang datang. Kalau perlu semua persediaan makan yang mereka miliki pun diberikan kepada tamu. Pantang bagi bangsa arab menolak permintaan orang yang kesusahan. Mereka amat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang paling dasar.
Ketika bangsa lain mengalami degradasi moral seperti minum khamar dan menyembah berhala, bangsa arab hanyalah menjadi korban interaksi dengan mereka. 360 berhala yang ada di sekeliling ka’bah tidak lain karena pengaruh interaksi mereka dengan peradaban barat yang amat menggemari patung. Bahkan sebuah berhala yang paling besar yaitu Hubal, tidak lain merupakan sebuah patung yang diimpor oleh bangsa Arab dari peradaban luar. Maka budaya paganisme yang ada di arab tidak lain hanyalah pengaruh buruk yang diterima sebagai imbas dari pergaulan mereka dengan budaya romawi, yunani dan yaman.Termasuk juga minum khamar yang memabukkan, adalah budaya yang mereka import dari luar peradaban mereka.
Namun sifat jujur, amanah, terbuka dan menghormati sesama merupakan akhlaq dan watak dasar yang tidak bisa hilang begitu saja. Dan watak dasar seperti ini dibutuhkan untuk seorang dai, apalagi generasi dai pertama.Mereka tidak pernah merasa perlu untuk memutar balik ayat Allah sebagaimana Yahudi dan Nasrani melakukannya. Sebab mereka punya nurani yang sangat bersih dari noda kotor. Yang mereka lakukan adalah taat, tunduk dan patuh kepada apa yang Allah perintahkan. Begitu cahaya iman masuk ke dalam dada yang masih bersih dan suci, maka sinar itu membentuk proyeksi iman yang amal yang luar biasa. Berbeda dengan bani Israil yang dadanya sesat dengan noda jahiliyah, tak satu pun ayat turun kecuali ditolaknya. Dan tak satu pun nabi yang datang kecuali didustainya.
Bangsa Arab tidak melakukan hal itu saat iman sudah masuk ke dalam dada. Maka ending sirah nabawiyah adalah ending yang paling indah dibandingkan dengan nabi lainnya. Sebab pemandangannya adalah sebuah lembah di tanah Arafah di mana ratusan ribu bangsa arab berkumpul melakukan ibadah haji dan mendengarkan khutbah seorang nabi terakhir. Sejarah rasulullah berakhir dengan masuk Islamnya semua bangsa arab. Bandingkan dengan sejarah kristen yang berakhir dengan terbunuhnya (diangkat) sang nabi. Atau yahudi yang berakhir dengan pengingkaran atas ajaran nabinya.Hanya bangsa yang hatinya masih bersih saja yang mampu menjadi tiang pancang peradaban manusia dan titik tolak penyebar agama terakhir ke seluruh penjuru dunia.
4.      Faktor Bahasa
Sudah menjadi ketetapan Allah SWT untuk mengirim nabi dengan bahasa umatnya. Agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi antara nabi dan umatnya.Namun ketika semua nabi telah terutus untuk semua elemen umat manusia, maka Allah menetapkan adanya nabi terakhir yang diutus untuk seluruh umat manusia. Dan kelebihannya adalah bahwa risalah yang dibawa nabi tersebut akan tetap abadi terus hingga selesainya kehidupan di muka bumi ini.
Untuk itu diperlukan sebuah bahasa khusus yang bisa menampung informasi risalah secara abadi. Sebab para pengamat sejarah bahasa sepakat bahwa tiap bahasa itu punya masa eksis yang terbatas. Lewat dari masanya, maka bahasa itu akan tidak lagi dikenal orang atau bahkan hilang dari sejarah sama sekali.Maka harus ada sebuah bahasa yang bersifat abadi dan tetap digunakan oleh sejumlah besar umat manusia sepanjang masa. Bahasa itu ternyata oleh pakar bahasa adalah bahasa arab, sebagai satu-satunya bahasa yang pernah ada dimuka bumi yang sudah berusia ribuan tahun dan hingga hari ini masih digunakan oleh sejumlah besar umat manusia.
Dan itulah rahasia mengapa Islam diturunkan di arab dengan seorang nabi yang berbicara dalam bahasa arab. Ternyata bahasa arab itu adalah bahasa tertua di dunia. Sejak zaman nabi Ibrahim as bahasa itu sudah digunakan. Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa bahasa arab adalah bahasa umat manusia yang pertama.Logikanya sederhana, karena ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa bahasa ahli surga adalah bahasa arab. Dan asal-usul manusia juga dari surga, yaitu nabi Adam dan isterinya Hawwa yang keduanya pernah tinggal di surga. Wajar bila keduanya berbicara dengan bahasa ahli surga. Ketika keduanya turun ke bumi, maka bahasa kedua ‘alien’ itu adalah bahasa arab, sebagai bahasa tempat asal mereka. Dan ketika mereka berdua beranak pinak, sangat besar kemungkinannya mereka mengajarkan bahasa surga itu kepada nenek moyang manusia, yaitu bahasa arab.
Sebagai bahasa yang tertua di dunia, wajarlah bila bahasa arab memiliki jumlah kosa kata yang paling besar. Para ahli bahasa pernah mengadakan penelitian yang menyebutkan bahwa bahasa arab memiliki sinonim yang paling banyak dalam penyebutan nama-nama benda. Misalnya untuk seekor unta, orang arab punya sekitar 800 kata yang identik dengan unta. Untuk kata yang identik dengan anjing ada sekitar 100 kata.Maka tak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa menyamai bahasa arab dalam hal kekayaan perbendaharaannya. Dan dengan bahasa yang lengkap dan abadi itu pulalah agama Islam disampaoikan dan Al-Quran diturunkan.
5.      Arab Adalah Negeri Tanpa Kemajuan Material Sebelumnya
Seandainya sebelum turunnya Muhammad SAW bangsa arab sudah maju dari sisi peradaban materialis, maka bisa jadi orang akan menganggap bahwa Islam hanyalah berfungsi pada sisi moral saja. Orang akan beranggapan bahwa peradaban Islam hanya peradaban spritualis yang hanya mengacu kepada sisi ruhaniyah seseorang.Namun ketika Islam diturunkan di jazirah arabia yang tidak punya peradaban materialis lalu tiba-tiba berhasil membangun peradana materialis itu di seluruh dunia, maka tahulah orang-orang bahwa Islam itu bukanlah makhluq sepotong-sepotong. Mereka yakin bahwa Islam adalah sebuah ajaran yang multi dimensi. Islam mengandung masalah materi dan rohani.
Ketika sisi aqidah dan fitrah bangsa Arab sudah tertanam dengan Islam, ajaran Islam kemudian mengajak mereka membangun peradaban materialis yang menakjubkan dalam catatan sejarah manusia. Pusat-pusat peradaban berhasil dibangun bangsa-bangsa yang masuk Islam dan menjadikan peradaban mereka semakin maju.Logikanya, bila di tanah gersang padang pasir itu bisa dibangun peradaban besar dengan berbekal ajaran Islam, maka tentu membangun peradaban yang sudah ada bukan hal sulit.[13]
Wallahu a’lam bishshawab.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Jazirah arab menjelang kelahiran islam diapit oleh dua kerajaan besar yaitu Romawi Timur di sebelah barat sampai ke laut Adriatik dan Persia di sebelah timur sampai ke sungai Dijlah. Kedua kerajaan besar itu disebut hegemoni di wilayah sekitar Timur Tengah. Sebenarnya Jazirah Arab bebas dari pengaruh kedua kerajaan tersebut, kecuali daerah-daerah subur seperti: Yaman dan daerah-daerah sekitar teluk Persia. Wilayah jazirah arab di teluk Persia termaksud daerah kekuasaan kerajaan Persia.
Asal usul masyarakat Arab terdiri atas tiga bagian yaitu arab ba’idah, aribah, musta’ribah. Dan adapun keagamaan sebelum islam dating adalah yahudi, nashara (Kristen), majusiyah, syirik (paganisme), Al-Hunafa. Selanjutnya membahas masalah kebudayaan islam pra islam yaitu orang-orang selatan sebagai pedagang, dan kehidupan baduy semenanjung arab.
Selanjutnya membahas masalah penyebab islam diturunkan di Arab, yaitu jazirah arab adalah rumah ibadah yang pertama, jazirah arab adalah posisi strategis, kesucian bangsa arab, factor bahasa, arab adalah negeri tanpa kemajuan material sebelumnya.



DAFTAR PUSTAKA
Albert, Hourani.2004. Sejarah Bangsa-Bangsa Muslim.Bandung : Mizan.
Kathir, Ibn. 1932. al-Bidaya wa al-Nihaya. Cairo.
Mubarok, Jaih. 2004. Sejarah Peradaban Islam. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.
Mufrodi, Ali. 1997. Islam di kawasan Kebudayaan Arab. Jakarta : Logos.
Sj, Fadhil. 2008. Pasang Surut Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah. Malang : Sukses Offset.
Syalabi, A. 1970.Sejarah dan Kebudayaan Islam, terj. Muchtar Yahya,jilid I. Jakarta: Djaya Murni.
Http://blog.vbaitullah.or.id/2006/07/09/753-keadaan-keagamaan-bangsa-arab-sebelum-terbitnya-islam-12/unduh/26-04-14/jum’at-15.00p.m








[1]A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, terj. Muchtar Yahya,(Jakarta: Djaya Murni, jilid 1,1970). h 22
[2]http://hitsuke.blogspot.com/2009/05/kondisi-masyarakat-arab-pada-masa-pra.html/unduh/26-04-14/jum’at-15.00p.m
[3]Ali Mufrodi, Islam di kawasan Kebudayaan Arab, (Jakrta : Logos 1997), h. 5 -8
[4]Ali Mufrodi, op cit, h. 5 -8
[5]http://blog.vbaitullah.or.id/2006/07/09/753-keadaan-keagamaan-bangsa-arab-sebelum-terbitnya-islam-12/unduh/26-04-14/jum’at-15.00p.m
[6]Fadhil , Pasang Surut Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah, (Malang : Sukses Offset, 2008), h. 62
[8]Ali Mufrodi, op cit, h. 8
[9]Ibn Kathir, al-Bidaya wa al-Nihaya, (Cairo: 1932), h. 188
[10]Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam,(Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2004), h. 14
[11]Hourani,Albert.Sejarah Bangsa-Bangsa Muslim. (Bandung : Mizan, 2004).

1 komentar:

  1. The 8 Best Casino Restaurants in San Jose, CA - MapyRO
    › the-8-best-casinos-in-san 서산 출장안마 › the-8-best-casinos-in-san 4 days ago — 4 days ago This place is just right 청주 출장마사지 for you. 창원 출장샵 A nice place to stay 통영 출장샵 for 영천 출장샵 dinner. It features an outdoor pool, hot dogs and a restaurant

    BalasHapus