BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Saudi Arabia yang telah kita kenal saat ini,
berupa daratan yang gersang dan tandus yang
sulit untuk adanya kehidupan. Air yang merupakan unsur terpenting dalam
suatu kehidupan sangat berharga bagi masyarakat. Didominasi dengan kondisi alam
berupa gurun pasir, menjadikan kaktus dan kurma sebagai tumbuhan dan unta
sebagai hewan yang dapat hidup dan menyesuaikan dengan keadaan alam yang jauh
akan adanya peraiaran. Dahulu dikenal dengan sebutan Jazirah Arab. Jazirah arab yang mencapai kurang lebih seperempat wilayah
Eropa atau sepertiga dari wilayah Amerika, yang memiliki kondisi geografis yang
strategis bagi wilayah sekitarnya, menjadi sebuah bangsa yang menaklukan
sebagian besar wilayah dunia yang telah menjadi pusat-pusat peradaban, dan
melahirkan sebuah agama bernama Islam yang dianut oleh sekitar 450 juta orang,
yang mewakili hampir semua ras diberbagai kawasan diseluruh dunia yang meliputi
ras mongoloid, ras melayu, ras negroid, ras australoid, ras kapoid,dan ras
kaukosid. Al Qur’an yang telah diturunkan kepada Muhammad SAW menjadikan arab
sebagai pusat dari peradaban dunia. Menjadikan bangsa yang sangat dihormati
bangsa lain. Kiblat atau pusat peribadahan bagi semua bangsa sebanyak lima kali
dalam sehari, yang tentunya memiliki waktu yang berbeda-beda disetiap kondisi
astronomisnya.
Namun sebelum lahirnya agama Islam di dunia,
Arab memiliki sejarah kelam suatu tatanan bangsa.Peradaban yang sangat bertolak
belakang dengan kehidapan normal saat ini. Kehidupan yang bersifat sebagai
keduniawan sangat kental pada peradaban arab saat itu.
Untuk lebih jelasnya,
pemakalah akan membahas
geografis jazirah Arab, asal- usul jazirah Arab, agama bangsa Arab sebelum
Islam dan kebudayaan Arab pra Islam, dan juga penyebab
mengapa islam diturunkan di Arab.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana geografis Jazirah Arab?
2.
Bagaimana Asal-usul keturunan bangsa Arab?
3.
Apa saja agama yang dianut bangsa Arab Pra
Islam?
4.
Bagaimana Kebudayaan Arab pra Islam?
5.
Mengapa Islam diturun di Arab?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui geografis Jazirah Arab.
2.
Mengetahui asal-usul keturunan bangsa Arab.
3.
Mengetahui apa saja agama yang dianut bangsa
Arab Pra Islam.
4.
Mengetahui kebudayaan Arab pra Islam.
5.
Mengetahui penyebab Islam diturunkan di Arab.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Geografis
Jazirah Arab Pra-Islam
Jazirah arab menjelang kelahiran islam diapit oleh dua
kerajaan besar yaitu Romawi Timur di sebelah barat sampai ke laut Adriatik dan
Persia di sebelah timur sampai ke sungai Dijlah. Kedua
kerajaan besar itu disebut hegemoni di wilayah sekitar Timur Tengah. Sebenarnya
Jazirah Arab bebas dari pengaruh kedua kerajaan tersebut, kecuali daerah-daerah
subur seperti: Yaman dan daerah-daerah sekitar teluk Persia. Wilayah jazirah
arab di teluk Persia termaksud daerah kekuasaan kerajaan Persia. Dengan
demikian daerah hijau bebas dari pengaruh-pengaruh politik dan budaya dari
luar. Islam yang dasar-dasarnya diletakkan oleh Nabi Saw di Mekkah dan di
Madinah adalah agama yang murni, tidak dipengaruhi baik oleh perkembangan
agama-agama yang ada di sekitarnya maupun kekuasaan politik yang meliputinya.[1]
Jazirah
Arab berbentuk empat persegi panjang, yang sisinya tidak sejajar. Di sebelah
barat terbatas dengan lautan merah, di sebelah selatan dengan laut arab, di
sebelah timur dengan teluk arab (Persia) dan di sebelah utara dengan gurun
pasir Irak dan Syiria. Kemudian Jazirah Arab ini terbagi kepada bagian tengah
yang terdiri dari padang pasir dan gurun-gurun yang jarang penduduknya dan
bahagian tepi merupakan sebuah pita kecil yang melingkari bagian tengah dan
subur daerahnya dan banyak kota yang ada seperti: Bahrain, Oman. Bagian tengah,
terbagi kepada bagian utara di sebut dengan Nejedan bagian selatan di sebut
dengan al-Ahkaf yang jarang penduduknya karena itu disebut dengan al-Rub
al-Khalli.
Jazirah
dalam bahasa Arab berarti pulau. Jadi “Jazirah Arab” berarti “pulau Arab”.
Sebagian ahli sejarah menamai tanah Arab itu dengan “Shibhul Jazirah” yang
dalam bahasa Indonesia berarti “Semenanjung”. Dilihat dari peta, Jazirah Arab
berbentuk persegi panjang yang sisi-sisinya tidak sejajar.[2]
Batasan-batasan alam yang membatasi Jazirah Arab adalah :
1. Di bagian barat:berbatasan dengan Laut Merah.
2. Di bagian timur:berbatasan dengan Teluk Arab.
3. Di bagian utara:berbatasan dengan Gurun Irak dan Gurun Syam.
4. Di bagian selatan:berbatasan dengan Samudra Hindia.
Jazirah Arab terbagi atas dua bahagian yaitu bagian
tengah dan bagian tepi. Setiap bagian memiliki bentangan alam tersendiri.
Bagian tengah terdiri dari daerah pegunungan yang amat jarang dituruni hujan.
Di bagian tengah inilah orang Badui tinggal. Bagian tengah dari Jazirah Arab
terbagi menjadi dua bagian yang lebih kecil yaitu: Bagian utara yang disebut
Najed dan bagian selatan yang disebut Al-Ahqaf. Bagian selatan penduduknya amat
sedikit. Karenanya bagian ini disebut Ar-Rab'ul Khali (tempat yang
sunyi).Jazirah Arab bagian tepi merupakan sebuah pita kecil yang melingkari
Jazirah Arab. Pada bagian tepi ini, hujan yang
turun cukup teratur. Bagian tepi inilah yang didiami oleh orang atau penduduk
kota. Sedangkan ahli –ahli ilmu purba membagia Jazirah Arab menjadi tiga bagian
:
1. Arab Petrix, yaitu daerah-daerah yang terletek di sebelah barat
daya lembah Syam.
2. Arab Deserta, yaitu daerah Syam sendiri.
3. Arab Felix, yaitu negeri Yaman yang terkenal dengan sebutan “Bumi
Hijau”.
B.
Asal-usul
masyarakat Arab
Adapun
beberapa suku yang tinggal di jazirah arab,[3]
yaitu :
1. Arab Ba’idah
Yaitu
bangsa arab yang telah musnah yaitu, orang-orang arab yang telah lenyap
jejaknya. Jejak mereka tidak dapat diketahui kecuali hanya terdapat dalam
catatan kitab-kitab suci. Arab Ba'idah ini termaksud suku bangsa arab yang dulu
pernah mendiami Mesopotamia akan tetapi, karena serangan raja namrud dan kaum
yang berkuasa di Babylonia, sampai Mesopotamia selatan pada tahun 2000 SM suku
bangsa ini berpencar dan berpisah ke berbagai daerah, di antara kabilah mereka
yang termaksud adalah: 'Aad, Tsamud,Ghasan, Jad.
2. Arab Aribah
Yaitu cikal bakal dari rumpun bangsa Arab yang ada
sekarang ini.Mereka berasal dari keturunan Qhattan yang menetap di tepian
sungai Eufrat kemudian pindah ke Yaman. Suku
bangsa arab yang terkenal adalah: Kahlan dan Himyar. Kerajaan yang terkenal
adalah kerajaan Saba' yang berdiri abad ke-8 SM dan kerajaan Himyar berdiri
abad ke-2 SM.
3. Arab Musta'ribah
Yaitu menjadi arab atau peranakan disebut demikian karena
waktu Jurhum dari suku bangsa Qathan mendiami Mekkah, mereka tinggal bersama nabi
Ismail dan ibunya Siti Hajar. Nabi Ismail
yang bukan keturunan Arab, mengawini wanita suku Jurhum. Arab Musta'ribah
sering juga disebut Bani Ismail bin Ibrahim ismail (Adnaniyyun).[4]
Bangsa
Arab mempunyai akar panjang dalam sejarah, mereka termasuk ras atau rumpun
bangsa Caucasoid, dalam Subras Mediteranian yang anggotanya meliputi wilayah
sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabiyah dan Irania. Bangsa arab
hidup berpindah-pindah, nomad, karena tanahnya terdiri atas gurun pasir yang
kering dan sangat sedikit turun hujan. Perpindahan mereka dari satu tempat ke
tempat yang lainnya mengikuti tumbuhnya stepa (padang rumput) yang tumbuh
secara sporadic di tanah arab di sekitar oasis atau genangan air setelah turun
hujan. Bila dilihat dari asal-usul keturunan, penduduk jazirah arab dapat
dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu: Qathaniyun (keturunan Qathan) dan
‘Adaniyun (keturuan Ismail ibnu Ibrahim as)
C.
Keagamaan
Masyarakat Arab sebelum Islam
Sebelum Islam penduduk Arab menganut agama
yang bermacam-macam, dan Jazirah Arab telah dihuni oleh beberapa ideolgi,
keyakinan keagamaan.[5]
Bangsa Arab sebelum Islam telah menganut agama yang mengakui Allah sebagai
tuhan mereka. Kepercayaan ini diwarisi turun temurun sejak nabi Ibrahim as dan
Ismail as.al-Qur’an menyebut agama itu dengan Hanif, yaitu kepercayaan yang
mengakui keesaan Allah sebagai pencipta alam, Tuhan menghidupkan dan mematikan,
Tuhan yang memberi rezeki dan sebagainya. Kepercayaan
yang menyimpang dari agama yang hanif disebut dengan Watsniyah, yaitu agama
yang mempersyarikatkan Allah dengan mengadakan penyembahan kepada :
1. Anshab, batu yang memiliki bentuk
2. Autsa, patung yang terbuat dari batu
3. Ashnam, patung yang terbuat dari kayu, emas, perak, logam dan semua
patung yang tidak terbuat dari batu.
Berhala
atau patung yang pertama yang mereka sembah adalah : Hubal. Dan kemudian mereka
membuat patung-patung seperti Lata, Uzza, Manata, dll. Tidak semua orang arab
jahiliyah menyembah Watsaniyah ada beberapa kabilah yang menganut agama Yahudi
dan Masehi. Agama Yahudi dianut oleh bangsa Yahudi yang termaksud rumpun bangsa
Samiah (semid).Asal usul Yahudi berasal dari Yahuda salah seorang dari dua
belas putra nabi Yakub.
Agama
Yahudi sampai ke Jazirah Arab oleh bangsa Israel dari negeri Asyur.Mereka
diusir oleh kerajaan Romawi yang beragama Masehi dan bangsa Asyur ini
berangsur-angsur mendiami Yastrib (Madinah) dan sekitarnya dan mereka
menyebarkan agama Yahudi tersebut.[6]
Agama Masehi yang berkembang adalah : Sekte Yaqubiah yang mengatakan bahwa
perbuatan dan iradat al – Masih adalah tabiat ketuhanan. Kaum Yaqubiah berkata
bahwa persatuan ketuhanan dengan kemanusiaan pada diri al-Masih ialah
sebagaimana air dimasukan ke dalam tuak, lalu menjadi jenis yang satu.
Agama-agama
yang ada pada saat itu antara lain :
1.
Yahudi
Agama ini dianut orang-orang Yahudi yang
berimigrasi ke Jazirah Arab.Daerah Madinah, Khaibar, Fadk, Wadi Al Qura dan
Taima’ menjadi pusat penyebaran pemeluknya.Yaman juga dimasuki ajaran ini,
bahkan Raja Dzu Nuwas Al Himyari juga memeluknya.Bani Kinanah, Bani Al Haarits
bin Ka’ab dan Kindah juga menjadi wilayah berkembangnya agama Yahudi ini.
2. Nashara (Kristen).
Agama ini masuk ke kabilah-kabilah Ghasasinah
dan Al Munadzirah.Ada beberapa gereja besar yang terkenal.Misalnya, gereja
Hindun Al Aqdam, Al Laj dan Haaroh Maryam.Demikian juga masuk di selatan
Jazirah Arab dan berdiri gereja di Dzufaar. Lainnya, ada yang di ‘And dan
Najran. Adapun di kalangan suku Quraisy yang menganut agama Nashrani adalah
Bani Asad bin Abdil Uzaa, Bani Imri-il Qais dari Tamim, Bani Taghlib dari
kabilah Rabi’ah dan sebagian kabilah Qudha’ah.
3. Majusiyah
Sebagian
sekte Majusi masuk ke Jazirah Arab di Bani Tamim. Di antaranya, Zaraarah dan
Haajib bin Zaraarah. Demikian juga Al Aqra’ bin Haabis dan Abu Sud (kakek Waki’
bin Hisan) termasuk yang menganut ajaran Majusi ini. Majusiyah juga masuk ke
daerah Hajar di Bahrain.
4. Syirik (Paganisme).
Kepercayaan dengan menyembah patung berhala,
bintang-bintang dan matahari yang oleh mereka dijadikan sebagai sesembahan
selain Allah.Penyembahan bintang-bintang juga muncul di Jazirah Arab, khususnya
di Haraan, Bahrain dan di Makkah, mayoritas Bani Lakhm, Khuza’ah dan Quraisy. Sedangkan penyembahan matahari ada di negeri Yarnan.[7]
5. Al Hunafa’
Meskipun pada waktu hegemoni paganisme di masyarakat Arab
sedemikian kuat, tetapi masih ada beberapa orang yang dikenal sebagai Al
Hanafiyun atau Al Hunafa’.Mereka tetap berada dalam agama yang hanif, menyembah
Allah dan tidak menyekutukan-Nya serta menunggu datangnya kenabian.
Di antara beberapa agama/kepercayaan tersebut yang paling
terkenal adalah penyembahan terhadap berhala yang jumlahnya mencapai lebih dari
360 buah, sehingga menyesaki lingkungan Ka’bah.[8]
Dan setiap qabilah di Arab memiliki berhala sebagai sesembahan mereka
sendiri-sendiri. Di antara
berhala yang paling populer di kalangan mereka ialah :
1. Wadd.
Adalah
nama patung milik kaum nabi Nuh yang berasal dari nama seorang shalih dari
mereka. Ditemukan kembali oleh Amru bin Luhai di Jeddah dan diberikan kepada
Auf bin ‘Adzrah dan ditempatkan di Wadi Al Quraa di Dumatul Jandal dan disembah
oleh bani kalb bin Murrah. Patung ini ada sampai datangnya Islam kemudian
dihancurkan Khalid bin Walid dengan perintah Rasulullah.
2. Suwaa’
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang
ditemukan kembali dan diberikan kepada Mudhor bin Nizaar dan diserahkan kepada
bani Hudzail serta ditempatkan di Rohaath sekitar 3 mil dari Makkah.[9]
3. Yaghuts
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang
ditemukan kembali dan diberikan kepada Na’im bin Umar Al Muradi dari Majhaj dan
ditempatkan di Akmah atau Jarsy di Yaman, disembah oleh bani Majhaj dan bani An’am
dari kabilah Thaiyi’.
4. Ya’uq
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan
kembali dan diberikan kepada kabilah Hamadan dan ditempatkan di Khaiwaan,
disembah oleh orang-orang Hamadan.
5. Nasr
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali
dan diberikan kepada kabilah Himyar dan ditempatkan di Saba’ disembah oleh bani
Dzi Al Kilaa’ dari kabilah Himyar dan sekitarnya.
6. Manaah
Adalah
salah satu patung berhala yang ditempatkan di pantai laut dari arah Al
Musyallal di Qadid antara Makkah dan Madinah.Patung ini sangat diagungkan oleh
suku AlAus dan Al Khazraj. Rasulullah mengutus Ali bin Abi Thalib untuk
menghancurkannya pada penaklukan kota Makkah.
7. Laata
Laata adalah kuburan orang shalih yang ada di Thaif yang
dibangun dengan batu persegi empat.Bangsa Arab seluruhnya sangat
mengagungkannya dan sekarang tempatnya adalah di menara masjid Thaif. Ada yang
mengatakan bahwa Laata adalah nama seorang yang membuat masakan Sawiiq untuk
jamaah haji, lalu ia meninggal kemudian kuburannya di sembah. Ketika bani
Tsaqif masuk Islam maka Rasulullah mengutus Al Mughiroh bin Syu’bah untuk
menghancurkannya dan kuburan ini dibakar habis.
8. Al ‘Uzza
Al ‘Uzza adalah satu pohon yang disembah.la lebih baru
dari Al Laata, ditempatkan di Wadi Nakhlah di atas Dzatu ‘Irqin. Mereka dulu mendengar suara keluar dari Al Uzza.Berhala ini sangat
diagungkan Quraisy dan Kinanah. Ketika Rasulullah Saw menaklukan Makkah, beliau
mengutus Khalid bin Al Walid untuk menghancurkannya. Ternyata ada tiga pohon
dan ketika dirobohkan yang ketiga, tiba-tiba muncul wanita hitam berambut kusut
dalam keadaan rneletakkan kedua tangannya di bahunya menampakkan taringnya.Di
belakangnya, ada juru kuncinya. Kemudian Khalid penggal lehernya dan pecah,
ternyata ia adalah seekor merpati, lalu Khalid bin Al Walid membunuh juru
kuncinya.
9. Hubal
Merupakan
patung yang paling besar di Ka’bah.Diletakkan di tengah Ka’bah.patung ini
terbuat dari batu ‘aqiq merah dalam rupa manusia. Dibawa ‘Amru bin Luhai dari
Syam. Isaaf dan Naailah (Dua patung berhala yang ada di dekat sumur Zamzam.Dua
patung ini berasal dari sepasang orang Jurhum yang masuk ke Ka’bah dan berbuat
fujur, lalu dikutuk menjadi dua batu, seiring perjalanan waktu, keduanya
disembah.
10.
Dzul Khalashah
Ini adalah berhala milik kabilah Khats’am, Bajilah dan
Daus yang berada di Tubaalah, daerah antara Makkah dan Yaman.Begitulah gambaran
keadaan agama di Jazirah Arabiyah sebelum datangnya Islam.Mereka masih
mengimani rububiyah Allah dan menganggap Allah sebagai sesembahannya juga dan
sebagai Dzat Pencipta. Sumber kepercayaan tersebut adalah risalah samawiyah
yang yang dikembangkan dan disebarkan di jazirah Arab terutama risalah nabi
Ibrahim dan Ismail.[10]
D.
Kebudayaan Arab
Pra Islam
1.
Orang-orang arab selatan sebagai pedagang
Ujung barat daya semenanjung merupakan tempat
tinggal orang-orang saba. Kesuburan tanah itu yang mendapat curah hujan yang
cukup, kedekatannya dengan laut, dan posisi strategis di jalur perdagangan
menuju India menjadi faktor penentu perkembangan negeri itu.
Ditanahnya tumbuh pohon-pohon, rempah-rempah,
gaharu, dan tumbuhan beraroma untuk penyedap masakan atau pendupaan.Dan yang
terpenting cendana merupakan komoditas unggulan dalam perdagangan kuno.
Perdagangan merupakan indeks keberhasilan utama
yang dicapai oleh orang-orang arab selatan. Dan kerajaan-kerajaan yang mereka
bangun bukanlah kerajaan militer.Tapi, kekuatan mereka aberkat perdagangan.
Sedangkan kondisi geoografis Arab utara yang
notabene berudara kering dan tanah bergaram mengurangi kemungkinan tumbuhnya
tanaman-tanaman hijau.
Sumber pangan seperti gandum berasal dari Yaman
dan oasis-oasis tertentu.Biji-bijian tumbuh di beberapa wilayah tertentu, dan
padi tumbuh di Oman dan Hasa.
Gurun pasir menghasilkan samh,
biji-bijian yang menghsilkan tepung untuk membuat bubur, serta jamur hitam
kecoklatan dan as-sana yang banyak dicari. Dan kurma merupakan satu
jenis tumbuhan yang menjadi primadona pertanian di semenanjung arab.
2.
Kehidupan Badui di Semenanjung arab.
Berdasarkan dua
karakteristik daratannya, penduduk Semenanjung Arab terbagi dalam dua kelompok
utama.Orang-orang desa (badui) yang nomad dan masyarakat perkotaan.Tidak
selamanya ada garis tegas yang memisahkan kelompok nomad dan kelompok
urban.Selalu ada tahapan seminomaden dan tahapan semu-urban.Masyarakat
perkotaan tertentu yang sebelumnya merupakan orang-orang badui menyangkal
asal-usul nomaden mereka, sementara beberapa kelompok nomaden lainnya sedang
menuju tahap perkotaan.
Orang-orang Badui
mengembara sebagai bentuk adaptasi kehidupan terbaik manusi terhadap kondisi
gurun.Dimana ada datran hijau, kesanalah mereka menggiring ternaknya.Mereka
dikenal sebagai para perompak darat atau makelar, atau keduanya sekaligus.
Gurun pasir yang merupakan
daerah operasi mereka sebagai perompak, memiliki kesamaan karakteristik dengan
laut.
Pengembang biakan domba,
kambing, unta, dan kuda dalam batas tertentu.Berburu dan menyergap merupakan
pekerjaan utama dan terhormat bagi kaum laki-laki.Pertanian, perdagangan, dan
kerajianan tangan dipandang menurunkan derajat.
Sejarah orang-orang badui pada dasarnya
dipenuhi dengan kisah perang geriliya disebut dengan “ayyam al-Arab”
(hari-hari orang Arab).Selama itu, terjadi berbagai serangan dan perampokan,
tanpa pertumpahan darah.
Orang-orang Arab utara
tidak punya budaya tulis.Mereka baru mengembangkan budaya tulis menjelang masa
Muhammad.Riwayat, legenda, pribahasa, dan terutama syair tidak satupun
dituangkan dalam bentuk tulisan.[11]
E.
Penyebab Islam
Diturunkan Di Arab
Dimulai dengan kondisi ummat-ummat yang hidup di sekitar Jazirah Arab
sebelum Islam. Pada waktu itu, dunia dikuasai oleh dua negara Adidaya: Persia
dan Romawi, kemudian menyusul India dan Yunani, yaitu :
1. Persia adalah ladang subur berbagai khayalan (khurafat) keagamaan dan
filosofis yang saling bertentangan. Di antaranya adalah Zoroaster yang dianut
oleh kaum penguasa. Diantara falsafahnya ialah mengutamakan perkawinan
seseorang dengan ibunya, anak perempuannya atau saudaranya sehingga Yazdasir II
yang memerintah pada abad kelima masehi mengawini anak perempuannya, belum lagi
penyimpangan-penyimpangan akhlak yang beraneka ragam.
2. Romawi telah dikuasai sepenuhnya oleh semangat kolonialisme. Negri ini
terlibat dalam pertentangan agama antara Romawi di satu pihak dan Nasrani di
pihak lain. Negara ini pada waktu yang sama, tak kalah bejatnya dari Persia,
Kehidupan nista, kebejatan moral, dan pemerasan ekonomi telah menyebar ke
seluruh penjuru negri, akibat dari melimpahnya penghasilan dan menumpuknya
pajak.
3. Yunani, Negri ini tenggelam dalam lautan khurafat dan mitos-mitos verbal
yang tidak pernah memberinya manfaat.
4. India, sebagaimana yang dikatakan Ust Abul Hasan an-Nadawi, telah
disepakati oleh para penulis sejarahnya bahwa negri ini sedang berada pada
puncak kebejatan dari segi agama, akhlak, ataupun sosial.
5. Di samping itu harus diketahui bahwa ada satu hal yang menjadi sebab utama
terjadinya kemerosotan, keguncangan, dan kenestapaan pada ummat-ummat tersebut,
yaitu peradaban dan kebudayaan yang didasarkan pada nilai-nilai materialistik
semata, tanpa adanya nilai-nilai moral yang mengarahkan peradaban dan
kebudayaan tersebut pada jalan yang benar.
Sementara itu, di Jazirah Arabia, Bangsa Arab hidup dengan tenang, jauh
dari bentuk keguncangan tersebut.Mereka tidak memiliki kemewahan dan peradaban
Persia yang memungkinkan mereka kreatif dan panai menciptakan
kemerosotan-kemerosaotan, filsafat keserbabolehan dan kebejatan moral yang
dikemas dalam bentuk agama.Mereka juga tidak memiliki kekuatan militer Romawi
yang mendorong mereka melakukaan ekspansi ke negara-negara tetangga.Mereka
tidak memiliki kemegahan filosofis dan dialektika Yunani yang menjerat mereka
menjadi bangsa mitos dan khurafat.
Karakteristik mereka masih polos, masih menampakkan fitrah kemanusiaan
seperti penolong, dermawan, rasa harga diri dan kesucian. Hanya saja mereke
tidak memiliki ma’rifat (pengetahuan) yang akan mengungkaapkan jalan ke arah
itu karena mereka hidup di dalam kegelapan, kebodohan atau yang sering kita
sebut jahiliyyah. Akibatnya mereka sesat jalan, tidak menemukan nilai-nilai
tersebut, selanjutnya mereka membunuh anak dengan dalih kemuliaan dan kesucian,
memusnahkan harta kekayaan dengan alasan kedermawanan dan membangkitkan
peperangan di antara mereka dengan alasan harga diri dan kepahlawanan.
Begitulah kondisi bangsa Arab di jazirah Arab sebelum Islam dan kondisi
ummat-ummat lain di sekitarnya.Dengan demikian mereka ‘Bangsa Arab’ lebih mudah
disembuhkan dan di arahkan. Tetapi bukan hanya ini sebab utamanya karna jika
hanya ini maka kita akan berfikir ternyata Allah ingin yang mudah-mudah,
astaghfirullah, tidak sama sekali karna jika Allah menghendaki terbitnya dakwah
islam ini dari suatu tempat niscaya untuk keberhasilan dakwah ini, Allah
Subhanahu wa ta’ala mempersiapkan prasana di negri tersebut sebagaimana Dia
mempersiaapkannya di Jazirah Arabia, Allah tidak akan pernah kesulitan untuk
melakukannya karena Dia Pencipta segala sesuatu[12]
Selain hal di atas para penulis sirah nabawiyah seperti Syeikh Dr.
Said Ramadhan Al-Buthi danbeberapa ulama lainnya memang pernah menuliskan
tentang beberapa rahasia dan hikmah di balik pemilihan Allah SWT atas jazirah
arabia sebagai bumi pertama yang mendapatkan risalah Islam.Rupanya turunnya
Islam pertama di negeri arab bukan sekedar kebetulan. Juga bukan semata karena
di sana ada tokoh paling jahat semacam Abu Jahal cs. Namun ada sekian banyak
skenario samawi yang akhir-akhir ini mulai terkuak. Kita di zaman sekarang ini
akan menyaksikan betapa rapi rencana besar dan strategi Allah jangka panjang,
sehingga pilihan untuk menurunkan risalah terakhir-Nya memang negeri
Arabia.Meski tandus, tidak ada pohon dan air, namun negeri ini menyimpan banyak
alasan untuk mendapatkan kehormatan itu. Beberapa di antaranya yang bisa kita
gali adalah:
1. Di Jazirah Arab Ada Rumah Ibadah Pertama
Tanah
Syam (Palestina) merupakan negeri para nabi dan rasul. Hampir semua nabi yang
pernah ada di tanah itu. Sehingga hampir semua agama dilahirkan di tanah ini.
Yahudi dan Nasrani adalah dua agama besar dalam sejarah manusia yang dilahirkan
di negeri Syam.Namun sesungguhnya rumah ibadah pertama di muka bumi justru
tidak di Syam, melainkan di Jazirah Arabia. Yaitu dengan dibangunnya rumah
Allah (Baitullah) yang pertama kali di tengah gurun pasir jazirah arabia.
Rumah
ibadah pertama itu menurut riwayat dibangun jauh sebelum adanya peradaban
manusia. Adalah para malaikat yang turun ke muka bumi atas izin Allah untuk
membangunnya. Lalu mereka bertawaf di sekeliling ka’bah itu sebagai upaya
pertama menjadikan rumah itu sebagai pusat peribadatan umat manusia hingga hari
kiamat menjelang.
Ketika Adam
as diturunkan ke muka bumi, beliau diturunkan di negeri yang sekarang dikenal
dengan India. Sedangkan isterinya diturunkan di dekat ka’bah. Lalu atas izin
Allah keduanya dipertemukan di Jabal Rahmah, beberapa kilometer dari tempat
dibangunnya ka’bah.Maka jadilah wilayah sekitar ka’bah itu sebagai tempat
tinggal mereka dan ka’bah sebagai tempat pusat peribadatan umat manusia. Dan di
situlah seluruh umat manusia berasal dan di tempat itu pula manusia sejak dini
sudah mengenal sebuah rumah ibadah.Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:“Sesungguhnya
rumah yang pertama dibangun untuk manusia beribadah adalah rumah yang di Bakkah
(Makkah) yang diberkati dan menjadi petunjuk bagi manusia”.
(QS. Ali Imran: 96)
2. Jazirah
Arabia Adalah Posisi Strategis
Bila kita cermati peta dunia, kita akan mendapati
adanya banyak benua yang menjadi titik pusat peradaban manusia. Dan Jazirah
Arabia terletak di antara tiga benua besar yang sepanjang sejarah menjadi pusat
peradaban manusia.Sejak masa Rasulullah SAW, posisi jazirah arabia adalh posisi
yang strategis dan tepat berada di tengah-tengah dari pusat peradaban dunia.
Bahkan
di masa itu, bangsa Arab mengenal dua jenis mata uang sekaligus, yaitu dinar
dan dirham. Dinar adalah jenis mata uang emas yang berlaku di Barat yaitu Romawi
dan Yunani. Dan Dirham adalah mata uang perak yang dikenal di negeri timur
seperti Persia. Dalam literatur fiqih Islam, baik dinar maupun dirham sama-sama
diakui dan dipakai sebagai mata uang yang berlaku.Ini menunjukkan bahwa jazirah
arab punya akses yang mudah baik ke barat maupun ke timur. Bahkan ke utara
maupun ke selatan, yaitu Syam di utara dan Yaman di Selatan.Dengan demikian,
ketika Muhammad SAW diangkat menjadi nabi dan diperintahkan menyampaikannya
kepada seluruh umat manusia, sangat terbantu dengan posisi jazirah arabia yang
memang sangat strategis dan tepat berada di pertemuan semua peradaban.
Kita
tidak bisa membayangkan bila Islam diturunkan di wilayah kutub utara yang
dingin dan jauh dari mana-mana. Tentu akan sangat lambat sekali dikenal di
berbagai peradaban dunia.Juga tidak bisa kita bayangkan bila Islam diturunkan
di kepulauan Irian yang jauh dari peradaban manusia. Tentu Islam hingga hari
ini masih mengalami kendala dalam penyebaran.Sebaliknya, jazirah arabia itu
memiliki akses jalan darat dan laut yang sama-sama bermanfaat. Sehingga para
dai Islam bisa menelusuri kedua jalur itu dengan mudah.Sehingga di abad pertama
hijriyah sekalipun, Islam sudah masuk ke berbegai pusat peradaban dunia. Bahkan
munurut HAMKA, di abad itu Islam sudah sampai ke negeri nusantara ini. Dan
bahkan salahseorang shahabat yaitu Yazid bin Mu’awiyah ikut dalam rombongan
para dai itu ke negeri ini dengan menyamar.
3.
Kesucian Bangsa Arab
Stigma
yang selama ini terbentuk di benak tiap orang adalah bahwa orang arab di masa
Rasulullah SAW itu jahiliyah. Keterbelakangan teknologi dan ilmu pengetahuan
dianggap sebagai contoh untuk menjelaskan makna jahiliyah.Padahal yang dimaksud
dengan jahiliyah sesungguhnya bukan ketertinggalan teknologi, juga bukan
kesederhanaan kehidupan suatu bangsa. Jahiliyah dalam pandangan Quran adalah
lawan dari Islam. Maka hukum jahiliyah adalah lawan dari hukum Islam. Kosmetik
jahiliyah adalah lawan dari kosmetik Islam. Semangat jahiliyah adalah lawan
dari semangat Islam.
Bangsa
arab memang sedikit terbelakang secara teknologi dibandingkan peradaban lainnya
di masa yang sama. Mereka hidup di gurun pasir yang masih murni dengan
menghirup udara segar. Maka berbeda dengan moralitas maknawiyah bangsa lain
yang sudah semakin terkotori oleh budaya kota, maka bangsa arab hidup dengan
kemurnian niloai kemanusiaan yang masih asli.Maka sifat jujur, amanah, saling
menghormati dan keadilan adalah ciri mendasar dari watak bangsa yang hidup
dekat dengan alam. Sesuatu yang telah sulit didapat dari bangsa lain yang hidup
di tengah hiruk pikuk kota.
Sebagai
contoh mudah, bangsa Arab punya akhlaq mulia sebagai penerima tamu. Pelayanan
kepada seorang tamu yang meski belum dikenal merupakan bagian dari harga diri
seorang arab sejati. Pantang bagi mereka menyia-nyiakan tamu yang datang. Kalau
perlu semua persediaan makan yang mereka miliki pun diberikan kepada tamu.
Pantang bagi bangsa arab menolak permintaan orang yang kesusahan. Mereka amat
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang paling dasar.
Ketika
bangsa lain mengalami degradasi moral seperti minum khamar dan menyembah
berhala, bangsa arab hanyalah menjadi korban interaksi dengan mereka. 360
berhala yang ada di sekeliling ka’bah tidak lain karena pengaruh interaksi
mereka dengan peradaban barat yang amat menggemari patung. Bahkan sebuah
berhala yang paling besar yaitu Hubal, tidak lain merupakan sebuah patung yang
diimpor oleh bangsa Arab dari peradaban luar. Maka budaya paganisme yang ada di
arab tidak lain hanyalah pengaruh buruk yang diterima sebagai imbas dari
pergaulan mereka dengan budaya romawi, yunani dan yaman.Termasuk juga minum
khamar yang memabukkan, adalah budaya yang mereka import dari luar peradaban
mereka.
Namun
sifat jujur, amanah, terbuka dan menghormati sesama merupakan akhlaq dan watak
dasar yang tidak bisa hilang begitu saja. Dan watak dasar seperti ini
dibutuhkan untuk seorang dai, apalagi generasi dai pertama.Mereka tidak pernah
merasa perlu untuk memutar balik ayat Allah sebagaimana Yahudi dan Nasrani
melakukannya. Sebab mereka punya nurani yang sangat bersih dari noda kotor.
Yang mereka lakukan adalah taat, tunduk dan patuh kepada apa yang Allah
perintahkan. Begitu cahaya iman masuk ke dalam dada yang masih bersih dan suci,
maka sinar itu membentuk proyeksi iman yang amal yang luar biasa. Berbeda
dengan bani Israil yang dadanya sesat dengan noda jahiliyah, tak satu pun ayat
turun kecuali ditolaknya. Dan tak satu pun nabi yang datang kecuali
didustainya.
Bangsa
Arab tidak melakukan hal itu saat iman sudah masuk ke dalam dada. Maka ending sirah
nabawiyah adalah ending yang paling indah dibandingkan dengan nabi lainnya.
Sebab pemandangannya adalah sebuah lembah di tanah Arafah di mana ratusan ribu
bangsa arab berkumpul melakukan ibadah haji dan mendengarkan khutbah seorang
nabi terakhir. Sejarah rasulullah berakhir dengan masuk Islamnya semua bangsa
arab. Bandingkan dengan sejarah kristen yang berakhir dengan terbunuhnya
(diangkat) sang nabi. Atau yahudi yang berakhir dengan pengingkaran atas ajaran
nabinya.Hanya bangsa yang hatinya masih bersih saja yang mampu menjadi tiang
pancang peradaban manusia dan titik tolak penyebar agama terakhir ke seluruh
penjuru dunia.
4. Faktor
Bahasa
Sudah
menjadi ketetapan Allah SWT untuk mengirim nabi dengan bahasa umatnya. Agar
tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi antara nabi dan umatnya.Namun ketika
semua nabi telah terutus untuk semua elemen umat manusia, maka Allah menetapkan
adanya nabi terakhir yang diutus untuk seluruh umat manusia. Dan kelebihannya
adalah bahwa risalah yang dibawa nabi tersebut akan tetap abadi terus hingga
selesainya kehidupan di muka bumi ini.
Untuk
itu diperlukan sebuah bahasa khusus yang bisa menampung informasi risalah
secara abadi. Sebab para pengamat sejarah bahasa sepakat bahwa tiap bahasa itu
punya masa eksis yang terbatas. Lewat dari masanya, maka bahasa itu akan tidak
lagi dikenal orang atau bahkan hilang dari sejarah sama sekali.Maka harus ada
sebuah bahasa yang bersifat abadi dan tetap digunakan oleh sejumlah besar umat
manusia sepanjang masa. Bahasa itu ternyata oleh pakar bahasa adalah bahasa
arab, sebagai satu-satunya bahasa yang pernah ada dimuka bumi yang sudah
berusia ribuan tahun dan hingga hari ini masih digunakan oleh sejumlah besar
umat manusia.
Dan
itulah rahasia mengapa Islam diturunkan di arab dengan seorang nabi yang
berbicara dalam bahasa arab. Ternyata bahasa arab itu adalah bahasa tertua di
dunia. Sejak zaman nabi Ibrahim as bahasa itu sudah digunakan. Bahkan sebagian
ulama berpendapat bahwa bahasa arab adalah bahasa umat manusia yang
pertama.Logikanya sederhana, karena ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa
bahasa ahli surga adalah bahasa arab. Dan asal-usul manusia juga dari surga,
yaitu nabi Adam dan isterinya Hawwa yang keduanya pernah tinggal di surga.
Wajar bila keduanya berbicara dengan bahasa ahli surga. Ketika keduanya turun
ke bumi, maka bahasa kedua ‘alien’ itu adalah bahasa arab, sebagai bahasa
tempat asal mereka. Dan ketika mereka berdua beranak pinak, sangat besar
kemungkinannya mereka mengajarkan bahasa surga itu kepada nenek moyang manusia,
yaitu bahasa arab.
Sebagai
bahasa yang tertua di dunia, wajarlah bila bahasa arab memiliki jumlah kosa
kata yang paling besar. Para ahli bahasa pernah mengadakan penelitian yang
menyebutkan bahwa bahasa arab memiliki sinonim yang paling banyak dalam
penyebutan nama-nama benda. Misalnya untuk seekor unta, orang arab punya
sekitar 800 kata yang identik dengan unta. Untuk kata yang identik dengan
anjing ada sekitar 100 kata.Maka tak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa
menyamai bahasa arab dalam hal kekayaan perbendaharaannya. Dan dengan bahasa
yang lengkap dan abadi itu pulalah agama Islam disampaoikan dan Al-Quran
diturunkan.
5. Arab
Adalah Negeri Tanpa Kemajuan Material Sebelumnya
Seandainya
sebelum turunnya Muhammad SAW bangsa arab sudah maju dari sisi peradaban
materialis, maka bisa jadi orang akan menganggap bahwa Islam hanyalah berfungsi
pada sisi moral saja. Orang akan beranggapan bahwa peradaban Islam hanya
peradaban spritualis yang hanya mengacu kepada sisi ruhaniyah seseorang.Namun
ketika Islam diturunkan di jazirah arabia yang tidak punya peradaban materialis
lalu tiba-tiba berhasil membangun peradana materialis itu di seluruh dunia,
maka tahulah orang-orang bahwa Islam itu bukanlah makhluq sepotong-sepotong.
Mereka yakin bahwa Islam adalah sebuah ajaran yang multi dimensi. Islam
mengandung masalah materi dan rohani.
Ketika
sisi aqidah dan fitrah
bangsa Arab sudah tertanam dengan Islam, ajaran Islam kemudian mengajak mereka
membangun peradaban materialis yang menakjubkan dalam catatan sejarah manusia.
Pusat-pusat peradaban berhasil dibangun bangsa-bangsa yang masuk Islam dan
menjadikan peradaban mereka semakin maju.Logikanya, bila di tanah gersang
padang pasir itu bisa dibangun peradaban besar dengan berbekal ajaran Islam,
maka tentu membangun peradaban yang sudah ada bukan hal sulit.[13]
Wallahu
a’lam bishshawab.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Jazirah
arab menjelang kelahiran islam diapit oleh dua kerajaan besar yaitu Romawi
Timur di sebelah barat sampai ke laut Adriatik dan Persia di sebelah timur
sampai ke sungai Dijlah. Kedua kerajaan besar itu disebut hegemoni di wilayah
sekitar Timur Tengah. Sebenarnya Jazirah Arab bebas dari pengaruh kedua
kerajaan tersebut, kecuali daerah-daerah subur seperti: Yaman dan daerah-daerah
sekitar teluk Persia. Wilayah jazirah arab di teluk Persia termaksud daerah
kekuasaan kerajaan Persia.
Asal usul masyarakat Arab terdiri atas tiga bagian
yaitu arab ba’idah, aribah, musta’ribah. Dan adapun keagamaan sebelum islam
dating adalah yahudi, nashara (Kristen), majusiyah, syirik (paganisme),
Al-Hunafa. Selanjutnya membahas masalah kebudayaan islam pra islam yaitu
orang-orang selatan sebagai pedagang, dan kehidupan baduy semenanjung arab.
Selanjutnya membahas masalah penyebab islam diturunkan
di Arab, yaitu jazirah arab adalah rumah ibadah yang pertama, jazirah arab
adalah posisi strategis, kesucian bangsa arab, factor bahasa, arab adalah
negeri tanpa kemajuan material sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Albert,
Hourani.2004. Sejarah Bangsa-Bangsa
Muslim.Bandung : Mizan.
Kathir, Ibn.
1932. al-Bidaya wa al-Nihaya. Cairo.
Mubarok, Jaih.
2004. Sejarah Peradaban Islam. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.
Mufrodi, Ali.
1997. Islam di kawasan Kebudayaan Arab. Jakarta : Logos.
Sj, Fadhil.
2008. Pasang Surut Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah. Malang :
Sukses Offset.
Syalabi, A.
1970.Sejarah dan Kebudayaan Islam, terj. Muchtar Yahya,jilid I. Jakarta:
Djaya Murni.
Http://formasi99.blogspot.com/2008/02/mengapa-islam-turun-di-mekkah.html/
unduh/26-04-14/ jum’at-15.00p.m
Http://hitsuke.blogspot.com/2009/05/kondisi-masyarakat-arab-pada-masa-pra.html/unduh/26-04-14/jum’at-15.00p.m
Http://blog.vbaitullah.or.id/2006/07/09/753-keadaan-keagamaan-bangsa-arab-sebelum-terbitnya-islam-12/unduh/26-04-14/jum’at-15.00p.m
[1]A. Syalabi, Sejarah dan
Kebudayaan Islam, terj. Muchtar Yahya,(Jakarta: Djaya Murni, jilid
1,1970). h 22
[2]http://hitsuke.blogspot.com/2009/05/kondisi-masyarakat-arab-pada-masa-pra.html/unduh/26-04-14/jum’at-15.00p.m
[4]Ali Mufrodi, op cit, h. 5
-8
[5]http://blog.vbaitullah.or.id/2006/07/09/753-keadaan-keagamaan-bangsa-arab-sebelum-terbitnya-islam-12/unduh/26-04-14/jum’at-15.00p.m
[6]Fadhil , Pasang Surut
Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah, (Malang : Sukses Offset, 2008), h. 62
[7]http://blog.vbaitullah.or.id/2006/07/09/753-keadaan-keagamaan-bangsa-arab-sebelum-terbitnya-islam-12/unduhan/24-04-14/jum’at-15.00
[8]Ali Mufrodi, op cit, h. 8
The 8 Best Casino Restaurants in San Jose, CA - MapyRO
BalasHapus› the-8-best-casinos-in-san 서산 출장안마 › the-8-best-casinos-in-san 4 days ago — 4 days ago This place is just right 청주 출장마사지 for you. 창원 출장샵 A nice place to stay 통영 출장샵 for 영천 출장샵 dinner. It features an outdoor pool, hot dogs and a restaurant