LAPORAN
PRAKTIKUM 2
I. JUDUL PRAKTIKUM DAN TANGGAL
PRAKTIKUM
a.
Judul
Praktikum :
Kalor dan Perubahan Wujud
b.
Tanggal
Praktikum : 19 mei 2014
II. PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Untuk
mendeteksi pengaruh kalor terhadap benda-benda yang dapat menghantar panas
(kalor) kami melakukan praktikum tentang kalor, perpindahan kalor, wujud zat,
dan perubahan kimia serta fisika. Panas (kalor) adalah suatu bentuk energi yang
dipindahkan melalui perbedaan suhu. Panas berpindah dari benda bersuhu tinggi
kebenda bersuhu rendah.
Suhu
adalah ukuran dari panas suatu zat. Semakin panas suatu zat maka suhunya akan
tinggi. Sedangkan semakin dingin suhunya maka suhunya akan rendah. Perpindahan
kalor ada 3 yaitu, koduksi, konveksi, dan radiasi. Pengaruh kalor terhadap
perubahan wujud zat yaitu perubahan termodinamika dari satu fase benda ke
keadaan wujud zat lain. Perubahan wujud zat benda sendiri digolongkan menjadi 3
jenis yaitu padat, gas dan cair.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kadang
kita tidak bisa membedakan bagaimana ciri-ciri dari perubahan kimia dan
perubahan fisika. Kita menganggap bahwa semuanya adalah sama saja, padahal
sebenarnya sangat berbeda.
2.
Tujuan
Praktikum
a. Untuk
mengetahui pengaruh kalor terhadap wujud zat
b. untuk
mengetahui bagaiman perpindahan kalor
c. untuk
mengetahui tentang perubahan fisika dan kimia.
d. untuk
memenuhi tugas praktikum IPA 2.
III. LANDASAN TEORI
Kalor merupakan salah
satu bentuk energi
maka satuan kalor pun sama dengan satuan energi, yaitu joule atau
kalori. Kalor dapat menaikkan suhu suatu zat dan dapat mengubah wujud zat. Benda yang mendapat kalor suhunya
naik,
sedang yang melepas kalor suhunya turun. Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat
dinamakan kalor laten dan kalor uap. Kalor laten itu adalah banyaknya kalor yang diperlukan
dan dilepaskan oleh 1 kg atau 1 g zat agar dapat mengubah wujudnya sedangkan kalor uap yaitu banyaknya kalor per
satuan massa yang diberikan pada zat di titik didihnya agar wujud zat cair berubah
menjadi wujud gas seluruhnya pada titik didih tersebut.[1]
-
Titik
uap adalah kalor yang diperlukan oleh satuan massa zat cair untuk menguap pada
titik didhnya.
-
Titik
didih adalah suhu zat ketika mendidih. Titik didih air adalah 1000C.
-
Titik
lebur adalah suhu pada waktu suatu zat melebur. Titik lebur es adalah 00C.
-
Titik
beku adalah suhu pada waktu suatu zat membeku. Titik beku air adalah 1000
C atau 800 R atau 2120F.[2]
Kalor embun adalah kalor yang
diperlukan oleh satu satuan massa gas untuk mengembun pada titik embunnya.
Titik embun adalah suhu zat ketika mengembun. Menguap dan melebur adalah
peristiwa perubahan wujud yang membutuhkan kalor. Kalor lebur adalah kalor yang
diperlukan oleh satu satuan massa zat padat untuk mencair (melebur) pada titik
leburnya. Kalor beku adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat
cair untuk membeku pada titik bekunya.
Kalor adalah energi panas zat yang dapat berpindah dari suhu
tinggi ke suhu yang rendah ketika kedua benda bersentuhan. Sedangkan Suhu
adalah derajat atau tingkat panas suatu benda. Besar kecilnya kalor yang
dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor yaitu:
-
Massa
zat
-
Jenis
zat (kalor jenis)
-
Perubahan
suhu
Kalor merupakan suatu kuantitas atau
jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Jika suatu benda menerima/melepaskan
kalor maka suhu benda itu akan naik/turun atau wujud benda berubah. Kalor menyatakan bentuk energi yang pindah karena
adanya perbedaan suhu. [3]
Kalor jenis adalah banyaknya kalor
yang diperlukan untuk menaikkan atau melepaskan suhu 1 kilogram massa suatu zat
sebesar 10C atau 1 Kelvin. Kapasitas kalor suatu benda adalah
benyaknya kalor yang diperlukan zat untuk menaikkan suhu sebesar 10C
atau 1 K atau kemampuan suatu benda untuk menerima atau melepas kalor untuk
menaikkan atau menurunkan suhu benda sebesar 10C atau 1 K.
Pengaruh kalor terhadap suhu zat,
jika suatu zat menyerap kalor , maka suhu akan naik dan jika suatu suhu zat
melepas kalor, maka suhu akan turun.
Asas Black yang berbunyi “kalor yang diterima
oleh suatu zat sama dengan kalor yang dilepas oleh suatu zat”.[4]
Perpindahan
kalor ada tiga yaitu:
a.
Konduksi
Prosedur konduksi dapat
diilustrasikan sebagai hasil interaksi yang bersifat molecular didalam suatu
benda padat. Konduksi adalah perpindahan kalor yang tidak disertai dengan
perpindahan partikel penghantarnya. Konduktor adalah zat yang memiliki daya
hantar kalor baik. Contohnya logam. Sedangkan penghantar kalor yang tidak baik
adalah isolator contohnya kayu dan karet. Karet adalah isolator yang baik. Konduksi
merupakan perpindahan kalor yang tidak disertai dengan perpindahan partikel
pengantarnya. Laju perpindahan kalor bergantung pada panjang, luas penampang,
jenis bahan dan beda suhu. Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas
listrik yang berada di antara isolator dan konduktor. Semikonduktor disebut
juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Sebuah semikonduktor bersifat
sebagai isolator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur
ruangan besifat sebagai konduktor.[5]
b. Konveksi
Konveksi adalah
perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel
zat tersebut. Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis
zat.
c. Radiasi
Radiasi adalah
perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. Contohnya sinar matahari.[6]
Pengaruh Kalor
terhadap perubahan wujud zat
Perubahan wujud zat yaitu perubahan
termodinamika dari satu fase benda ke keadaan wujud zat yang lain. Wujud zat
sendiri merupakan bentuk-bentuk berbeda yang didapatkan dari berbagai fase materi
berlainan. Perubahan wujud zat dapat terjadi karena peristiwa pelepasan dan
penyerapan kalor. Wujud zat merubah ketika titik tertentu tercapai oleh
atam/senyawa zat tersebut yang biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu.
Semisal air untuk menjadi padat harus mencapai titik bekunya yaitu 1000 C,
dan air menjadi gas harus mencapai titik didihnya yaitu 1000 C.[7]
Perubahan
wujud zat benda sendiri digolongkan menjadi 3 jenis,

Keterangan:
-
Padat ke gas disebut menyublim.
Perubahan wujud zat padat menjadi gas yang menyerap kalor sedangkan perubahan
gas menjadi padat melepas kalor.
- Gas
ke padat disebut mengkristal.
- Gas
ke cair disebut mengembun. Air yang berubah menjadi uap dapat dikembalikan
menjadi wujud air.
- Cair
ke gas disebut menguap, penguapan dapat dipercepat dengan Pemanasan, Memperluas permukaan zat
cair, Mengalirkan udara diatas permukaan zat cair, dan Memperkecil tekanan
udara diatas permukaan zat cair.
- Cair
ke padat disebut membeku. Es yang telah mencair membeku lagi.
- Padat
ke cair disebut mencair. Jika suatu zat padat diberikalor atau panas maka akan
mencair dengan suhu tertentu.[8]
Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak
menghasilkan zat jenis baru. Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain :
menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, mengkristal merupakan
perubahan fisika.
Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu:
- tidak terbentuk zat jenis baru,
- zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula,
- hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang
lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan ukuran, dan perubahan warna.
Perubahan
kimia
Perubahan kimia adalah
perubahan pada zat yang menghasilkan zat jenis baru. Misalnya pada saat
membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang
diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang
berbeda dengan kertas sesudah dibakar.
Terdapat beberapa
ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu: terbentuk zat jenis baru, zat yang
berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula, diikuti oleh perubahan sifat
kimia melalui reaksi kimia.
Sifat kimia merupakan sifat yang dihasilkan dari
perubahan kimia, antara lain mudah terbakar, mudah busuk dan korosif (rusaknya
logam karena pengaruh lingkungan)
Selama terjadi
perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.[9]
IV. ALAT DAN BAHAN
-
2 batang lilin
-
Korek api
-
1 botol air biasa
-
1 cup besar air panas
-
1 batang es batu
-
2 buah sendok makan yang terbuat dari
besi/aluminium
-
1 buah gelas/cup dari aluminium/seng
(yang pakai ganggang/tutup)
-
1 lembar kertas
-
1 lembar plastik gula
-
1 batang kayu kecil/ranting kecil
-
1 sendok makan gula pasir
-
1 sendok makan minyak goreng
-
3 buah mangkok berukuran sedang
-
Tissue
-
Kresek sampah
V. CARA KERJA
1. Sediakan
2 buah lilin kemudian rebuslah air hingga mendidih dengan menggunakan sendok
makan pada lilin yang satu dan rebuslah air hingga mendidih, menggunakan gelas
(cup) yang terbuat dari seng/aluminium pada lilin yang kedua. Catatlah berapa waktu mendidih kedua
perlakuan secara bersamaan? Berikan alasanmu!
2. Coba
rasakan panas/kalor dari sendok dan cup yang dipanaskan sampai ketanganmu (dari
percobaan 1)! Selanjutnya bandingkan dengan membakar kayu kecil. Berapa lama waktu yang diperlukan hingga
ketiga perlakuan panas/kalornya sampai ketanganmu? Berikan alasanmu.
3. Siapkan
3 buah mangkuk, kemudian pada masing-masing mangkuk campurkan dengan perkiraan
komposisi seimbang, sbb
-
Air biasa + air panas
-
Air Biasa + air es (es batu)
-
Air es + air panas
Berdasarkan
percobaan tersebut, catatlah waktunya hingga masing-masing campuran air menjadi
dingin, berikan alasanmu!
4. Siapkan
lilin kemudian lakukan percobaan berikut:
-
Bakarlah kertas hingga habis terbakar!
-
Bakarlah kayu kecil hingga habis
terbakar!
-
Rebuslah air menggunakan sendok kecil
hingga mendidih, sambil gunakan penutup pada saat merebus!
-
Panaskan gula dengan menggunakan sendok
hingga meleleh/berubah bentuk
-
Panaskan minyak goring menggunakan
sendok hingga panas
Untuk
langkah percobaan 4 isilah kolom dibawah ini
No.
|
Perlakuan
|
Perubahan wujud
|
Perubahan kimia
|
Perubahan fisika
|
a).
|
|
|
|
|
b).
|
|
|
|
|
c).
|
|
|
|
|
d).
|
|
|
|
|
e).
|
|
|
|
|
VI. HASIL
Pertanyaan
: Jelaskan masing-masing perubahan dengan menghubungkan tentang perubahan wujud
dan perpindahan kalor!
Jawaban : Dari Percobaan pertama
yang kami lakukan
1. Dari
percobaan pertama yang dilakukan keompok 1.
Sendok : 1 menit 4 detik
Gelas : 4
menit 20 detik
a.
Sendok lebih cepat mendidih karena
ukuran airnya lebih sedikit, sedangkan gelas airnya lebih banyak lambat
mendidih.
b.
Ruangan didalam gelas lebih lebar
sehingga lambatnya air dalam gelas tersebut mendidih.
2. Dari
percobaan pertama yang dilakuakn kelompok 1.
Sendok : 1 menit (hampir mendidih) = lambat merasa
panas (semi konduktor)
Gelas : 4 menit (hampir mendidh) = cepat merasa
panas (Konduktor)
Kayu : 43 detik = tidak merasa panas
(isolator)
Sendok
dan gelas dipengaruhi oleh bahan atau tempat penghantar panas.
3. Pencampuran
air panas, dingin, biasa dan es.
a.
air biasa + air panas (ukurannya sama 1
sendok makan) waktuya 4 menit 27 detik alasannya karena saat air biasa dicampur
dengan air panas, airnya menjadi lebih panas sehingga memerlukan waktu lama
untuk air tersebut dingin normal
b.
air biasa + air es (ukurannya sama 1
sendok makan waktunya 22 menit 51 detik alasannya karena ketika air biasa dicampurakan
dengan air es, airnya akan menjadi lebih dingin sehingga memerlukan waktu yang
sangat lama untuk air tersebut dinginnya normal.
c.
Air es + air panas (ukurannya sama 1
sendok makan) waktunya 1 menit 30 detik alasannya karena air es dicampur dengan
air panas maka akan cepat mencair dan dingin saat dicampur.
4.
Hasil
dari percobaan pertama yag kami lakukan
No.
|
Perlakuan
|
Perubahan
wujud
|
Perubahan
kimia
|
Perubahan
fisika
|
a).
|
Membakar kertas hingga habis terbakar
|
Jadi abu
|
Karena kertas tidak dapat kembali
|
|
b).
|
Membakar kayu kecil hingga terbakar sebagian
|
Jadi abu
|
Karena kayu tidak dapat kembali
|
|
c).
|
Merebus air dengan sendok hingga mendidih, sambil
menggunkan tutup
|
Tetap menjadi air
|
|
Zat tidak berubah cepat mendidih karena ditutup
|
d).
|
Memanaskan gula dengan sendok hingga melelh
|
Padat menjadi cair
|
|
Karena zatnya tidak berubah (meleleh)
|
e).
|
Memanaskan minyak goring menggunakan sendok hingga
panas
|
Tetap menjadi minyak
|
|
Karena zatnya tidak berubah hanya perpindahan
kalor
|
a)
Membakar kertas hingga terbakar, wujudnya
berubah menjadi abu. Artinya ketika membakar kertas terjadi perubahan kimia,
karena kertas yang menjadi abu tidak dapat berubah menjadi kertas kembali.
b)
Membakar kayu kecil hingga terbakar
sebagian, wujudnya berubah mejadi abu. Artinya ketika membakar kayu terjadi
perubahan kimia, karena kayu yang menjadi abu tidak dapat berubah menjadi kayu
lagi.
c)
Merebus air dengan menggunakan sendok
hingga mendidih sambil ditutup saat merebus, wujudnya tetap menjadi air. Tetapi
air menjadi panas karena terjadi perubahan fisika yaitu zatnya tidak berubah
saat ditutup air akan lebih cepat mendidih. (terjadi perpindahan kalor).
d)
Memanaskan gula dengan menggunakan
sendok, terjadi perubahan wujud padat menjadi cair, zatnya tidak berubah
berarti termasuk perubahan fisika.
e) Memanaskan
minyak goring dengan menggunakan sendok, wujudnya tetap minyak. Tetapi minyak
menjadi panas karena terjadi perpindahan kalor dan termasuk perubahan fisika
karena zatnya tidak berubah.
Jawaban :
Dari percobaan kedua yang dilakukan oleh
kelompok 1
1. Merebus
air dengan sendok dan cup
a. Merebus air dalam sendok waktunya 1
menit 23 detik
-
Merebus air dalam cup waktunya 35 menit
40 detik (airnya 1 jari tutup termos)
2. Membakar
ranting sepanjang 5 cm ranting dari pohon sirsak waktunya 8 menit 48 detik
-
Panas sampai ketangan sendok 3 menit
-
Panas sampai ketangan air dalam cup 37
menit 10 detik
-
Kayu tidak menghantar panas
3. Menghitung
waktu air menjadi dinginnya normal
a. Air
biasa + air panas ukurannya 1 jari dalam tutup termos waktunya 20 menit 25
detik
b. Air
biasa + air es ukurannya 1 jari dalam tutup termos waktunya 35 menit 16 detik
c. Air
panas + air es ukurannya 1 jari dalam tutup termos waktunya 10 menit 27 detik
4. Dari
percobaan kedua yang kami lakukan
No.
|
Perlakuan
|
Perubahan wujud
|
Perubahan kimia
|
Perubahan fisika
|
a)
|
Membakar kertas hingga habis terbakar
|
Jadi abu
|
Karena kertas tidak dapat kembali
|
|
b)
|
Membakar kayu kecil hingga terbakar sebagian
|
Jadi abu
|
Karena kayu tidak dapat kembali
|
|
c)
|
Merebus air dengan sendok hingga mendidih, sambil
menggunkan tutup
|
Tetap menjadi air
|
|
Zat tidak berubah cepat mendidih karena ditutup
|
d)
|
Memanaskan gula dengan sendok hingga melelh
|
Padat menjadi cair
|
|
Karena zatnya tidak berubah (meleleh)
|
e)
|
Memanaskan minyak goring menggunakan sendok hingga
panas
|
Tetap menjadi minyak
|
|
Karena zatnya tidak berubah hanya perpindahan
kalor
|
a) Kertas
dibakar jadi abu perubahan kimia.
b) Kayu
dibakar jadi abu perubahan kimia.
c) Merebus
air dalam sendok dan ditutup tetap menjadi air perubahan fisika
d) Memanaskan
gula dengan sendok tetap menjadi gula tapi meleleh perubahan fisika.
e) Memanaskan
minyak goring dalam sendok tetap menjadi minyak perubahan fisika.
VII. PEMBAHASAN (Analisis)
Berdasarkan
hasil praktikum untuk mengetahui perpindahan kalor terhadap benda padat, maka
kami melakukan percobaan tentang kalor, wujud zat serta perubahan fisika dan perubahan kimia. Kalor
membuat air dapat mendidih, titik didih air 100o C dipengaruhi oleh
tempat dan ruangan tempat untuk mendidihkan air. Jika ruangan yang lebih besar
itu kan menyebabkan air mendidih sedangkan ruangan atau tempat yang kecil itu
lebih cepat karena muatan airnya lebih sedikit. Air juga akan mudah mendidih
jika cup atau sendok yang menjadi wadah air untuk mendidih ditutup maka air
akan lebih cepat mendidih. Besar
kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor
yaitu: massa zat, jenis zat (jika rungan yang lebih besar itu
kan menyebabkan air mendidih sedangkan ruangan atau tempat yang kalor jenis), dan perubahan suhu.
1. Dari percobaan pertama yang kami
lakukan cepat mendidih karena air yang kami masak hanya satu sendok makan dan
waktunya cepat. Sedangkan percobaan yang kedua yang kami lakukan dengan
membandingkan merebus air 1 sendok makan dan merebus air dalam cup airnya 1
jari tutup termos. Dalam sendok lebih cepat karena sedikit dan dalam cup lebih
lama karena dipengaruhi oleh ruangan dan banyaknya air. Ruangan dan banyaknya
air mempengaruhi cepat lambatnya air mendidih.
2. Perpindahan kalor yaitu konduksi
adalah perpindahan yang tidak disertai dengan perpindahan penghantarnya. ada
yang konduktor, semi konduktor dan isolator. Konveksi adalah perpindahan yang
disertai perpindahan partikel. Kemudian radiasi yaitu perpindahan kalor secara
langsung tanpa ada zat perantara. Membakar ranting dari percobaan pertama
waktunya hanya 43 detik (ranting dari pohon mangga) dan percobaan kedua 8 menit 43 detik (ranting
pohon sirsak) membakar ranting tidak merasa panas ditangan karena ranting atau
kayu sifatnya isolator (kayu penghantar kalor yang tidak baik), sedangkan
merebus air dengan sendok waktu panas sampai ketangan 1 menit hampir mendidih
cepat karena ruanagnnya tertutup dan suhu yang panas, sedangkan percobaan kedua
waktu sampai ketangan 3 menit karena kami melakukan percobaan diruangan yang
terbuka dan suhu yang dingin. Merebus air di cup pada percobaan pertama
waktunya 4 menit, sedangkan yang kedua 37 menit ini lebih lama karena factor
lingkungan yang berangin, suhu, air yang lebih banyak. Cup dan sendok terbuat
dari aluminium jadi termasuk konduktor (penghantar kalor yang baik). Laju
perpindahan kalor bergantung pada panjang, luas penampang, jenis bahan dan beda
suhu. Saat merebus air ada perubahan wujud zat yaitu pada saat air sudah
mendidih dan tutupnya dibuka maka mengembun. Mengembun adalah perubahan dari
gas ke cair.
3. Dan
dari percobaan pertama yang kami lakukan dikelas
a. Pencampuran air biasa, dingin, es
dan panas untuk mencapai titik normal air. Dari percobaan kami yang pertama air
biasa dengan air panas , air biasa dengan air es, air es dengan air panas
dengan ukuran yang sama (1 sendok makan). Waktu yang didapatkan air es dengan
air panas waktu yang paling cepat karena menurut teori asas black yaitu:
- Jika dua buah benda yang berbeda
yang suhunya dicampurkan, benda yang panas memberi kalor pada benda yang dingin
sehingga suhu akhirnya sama
- Jumlah kalor yang diserap benda
dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas benda panas
- Benda yang didinginkan melepas kalor
yang sama besar dengan kalor yang diserap bila dipanaskan
b.
Pencampuran
air biasa dengan air panas waktu yang didapatkan relatif sedang dari yang lain
karena pengaruh suhu yang panas yang menyebabkan air biasa menjadi hangat baru
kemudian menjadi normal dan ditaruh didalam mangkuk. Karena suhu dan tempat
yang luas.
c.
Pencampuran
air biasa dengan air es waktu yang diperlukan sangat lama karena untuk
mendinginkan air menjadi normal karena ada proses pencairan. Air yang sangat
dingin dicampur dengan air biasa yang dingin. Pengaruh suhu dan luas permukaan
tempat.
- Dan dari percobaan yang kedua yang kami lakukan diluar mata kuliah.
a.
Air
panas dengan air es (ukurannya sama 1 jari tutup termos) waktunya paling cepat
karena dipengaruhi oleh suhu yang tidak terlalu panas dan berangin. Dengan
teori asas balck ada kalor yang menyerap dan ada kalor yang melepas.
b.
Air
biasa dengan air panas waktunya relative sedang dari pada yang lain karena suhu
yang tidak terlalu panas dan berangin kami melakukannya diruangan yang terbuka.
c.
Air
biasa dengan air es waktu yang paling lama untuk mencapai titik normal karena
suhu dan lingkungan yang terbuka.
- Kalor dapat mengubah suhu suatu benda misalnya dengan mencampurkan air panas dengan air dingin dalam mangkuk, pada saat kita menumpahkan air panas ke air dingin maka energy kalor mengalir dari air ke air dingin sehingga pada akhirnya akan mendapatkan bahwa suhu air dalam magkuk berada diantara suhu-suhu air sebelum dicampurkan. Hal ini menunjukkan kalor dapat mengubah suhu suatu benda. Makin banyak kalor yang diberikan kepada benda maka suhu benda makin tinggi.
- Suhu air yang tadinya panas sekarang menjadi dingin dan suhu air yang tadinya dingin menjadi lebih panas hal ini menunjukkan bahwa air panas melepaskan kalor dan air dingin menerima kalor dari air panas untuk menaikkan suhunya. Tidak hanya zat cai yang dapat menerima dan melepas kalor. Benda-benda yang besuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepas kalor, demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisinya dengan lingkungannya.
Selain perpindahan kalor, wujud zat
kami melakukan percobaan tentang perubahan fisika dan kimia.
a.
Perubahan
fisika yaitu adalah perubahan pada zat yang tidak
menghasilkan zat jenis baru. Merebus air hingga mendidih, memanaskan
gula dengan menggunakan sendok, memanaskan minyak goreng dengan menggunakan
sendok. Dari percobaan 1 dan 2 yang kami lakukan sama saja. Termasuk perubahan
fisika, karena tidak menghasilkan zat baru hanya terjadi perpindahan kalor. Air
dan menjadi panas, sedangkan gula hanya meleleh namun tetap menjadi gula.
b.
Perubahan kimia yaitu perubahan pada zat
yang menghasilkan zat jenis baru. Dari percobaan yang kami lakukan dengan
membakar kertas dan ranting (sebagian) setelah dibakar akan menjadi abu dan
tiadk bisa kembali lagi menjadi kertas dan ranting, yang artinya menimbulkan
jenis zat baru. Dari percobaan 1 dan 2 yang kami lakukan sama saja.
Jadi dari dua kali percobaaan yang kami
lakukan sama saja hanya waktu, ukuran air dan suhu yang berbeda.
VIII.
SIMPULAN
Dari percobaan dan hasil pengamatan yang kami
lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.
Bahwa kalor adalah suatu bentuk energi yang
dipindahkan melalui perbedaan suhu. Suhu adalah ukuran dari panas suatu zat.
air jika rebus akan lebih cepat mendidih dipengaruhi oleh ukuran, ruangan.
Dalam merebus air ada perubahan wujud zat yaitu menguap.
2.
Kalor
dapat bepindah secara konduktor (penghantar yang baik) seperti cup dan sendok
yang terbuat dari aluminium. Isolator (penghantar kalor yang tidak baik)
seperti kayu atau ranting.
3.
Air
dicampur dengan air yang lain untuk menjadikan normal ada kalor yang dilepas
dan ada kalor yang diterima, suhu juga mempengaruhi cepat lambatnya air itu
menjadi normal. Dalam melakukan percobaan dengan air ada perubahan wujud zat
mencair yaitu perubahan wujud zat ke cair. Kalor dapat mengubah suhu suatu
benda, pemberian kalor menyebabkan benda berubah. Makin banyak suhu yang
diberikan maka makin tinggi suhunya.
4.
Kemudian
selain itu kami melakukan percobaan dengan perubahan kimia dan fisika.
a. Perubahan fisika yaitu adalah perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat
jenis baru. Seperti memanaskan gula, merebus air dan merebus minyak goring
karena tidak menghasilkan jenis zat yang baru.
b. Perubahan kimia yaitu
perubahan pada zat yang menghasilkan zat jenis baru. Seperti membakar kertas
dan membakar kayu atau ranting menjadi abu dan tidak mungkin kembali lagi
menjadi kertas atau ranting.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,
Syamsul. 1994. Buku Pintar Kamus IPA. Surabaya:
Appolo.
Purwanti, Endang. 2008. Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2. Klaten:
PT Intan Pariwara.
Zulfiani. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: DEPAG.
[1]http://bayahaikal.blogspot.com/2012/07/perpindahan-kalor_4446.html.diunduh
tanggal 21 mei 2014 jam 19.00 Wita.
[2]Syamsul Hidayat, Buku Pintar Kamus IPA, (Surabaya:
APPOLO, 1994), h. 148.
[3]http://bayahaikal.blogspot.com/2012/07/perpindahan-kalor_4446.html.
diunduh tanggal 21 mei 2014 jam 19.00 Wita
[4]Ending Purwanti, Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2, (Klaten:
PT Intan Pariwara, 2008), h. 7
[5]Zulfiani, Ilmu Pengetahuan Alam,
(Jakarta: Depag, 2009), h. 275.
[6]http://mafia.mafiaol.com/2012/12/perpindahan-kalor-secara-konduksi.html.diunduh
tanggal 21 mei 2014 jam 19.00 Wita.
[7]http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_wujud_zat.
diunduh tanggal 21 mei 2014 jam 19.00 Wita.
[8]http://www.info-asik.com/2013/11/perubahan-wujud-zat.html.
diunduh tanggal 21 mei 2014 jam 19.00 Wita.
[9]http://www.indonesiacerdas.web.id/2012/06/perubahan-fisika-dan-perubahan-kimia.html.
diunduh tanggal 21 mei 2014 jam 19.00 Wita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar