expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 10 Juni 2014

LAPORAN PRAKTIKUM ZAT PADAT



LAPORAN PRAKTIKUM 1

              I.     JUDUL PRAKTIKUM DAN TANGGAL PRAKTIKUM
a.      Judul Praktikum             : Zat Padat
b.      Tanggal Praktikum         : 14 mei 2014

           II.     PENDAHULUAN
1.    latar belakang
Secara umum untuk medeteksi benda padat yaitu bentuknya yang tetap dan jika dipanaskan akan mencair dengan suhu tertentu. Wujud zat ada adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Menurut wujudnya zat terbagi tiga macam yaitu: zat padat, zat cair dan gas. Dalam percobaan yang kami lakukan disini kami melakukan percobaan tentang perlakuan terhadap wujud zat yang padat. dan zat padat yang dikenai kalor/panas.
2.    Tujuan praktikum
Untuk menguji tentang benda-benda padat dan penghantar panas pada benda padat dan untuk tugas praktikum IPA 2.

        III.     LANDASAN TEORI
Macam-macam zat dan perubahan wujud zat. Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Menurut wujudnya zat terbagi atas tiga yaitu: zat cair, zat padat dan gas.[1]
Sifat zat padat adalah bentuk dan besar benda padat selalu tetap artinya jika dipindahkan kemanapun bentuk dan besarnya selalu tetap. [2]
Contoh benda padat yaitu logam, kayu, dan plastik.[3]
Zat padat dapat dibedakan antara zat padat Kristal dan amorf. Keduanya dapat dibedakan dengan bermacam-macam cara misalnya titik leburnya. Kristal mempunyai titik lebur pasti sedangkan amorf titik leburnya tidak pasti.[4]
  1. Menentukan Massa Jenis Zat Padat
a.       mengukur massa zat dengan menggunakan neraca atau timbangan,
b.      mengukur volume zat menggunakan rumus berdasarkan bentuknya misalnya, kubus, balok
  1. Menentukan massa jenis zat dengan membagi massa zat dengan volume zat. Saat zat padat dipanaskan, mengakibatkan partikel-partikel zat padat bergerak lebih cepat dan gaya tarik antarpartikel menjadi lemah. Akibatnya partikel-partikel dapat berpindah tempat menyebabkan wujud zat berubah dari padat menjadi cair. Molekul adalah bagian terkecil suatu zat yang masih memiliki sifat zat itu. Atom adalah partikel yang sangat kecil penyusun suatu benda. Zat tersusun atas partikel-partikel yang sangat  kecil. Partikel-partikel itu yang dinamakan molekul.
  2. Partikel-partikel zat padat memiliki sifat yaitu





a.       partikel-partikel yang menempati posisi yang tetap, jika artikel zat padat menempati posisi yang teratur maka disebut Kristal, dan jika partikel zat padat menempati posisi yang tidak teratur, maka disebut amorf. 
b.      Gaya tarik menarik antar partikel sangat kuat
c.       Gerakan partikel hanya berupa getaran disekitar posisi tetapnya.
d.      Posisi partikel yang relative tetap menyebabkan zat padat memiliki bentuk dan volume tetap.
e.       Gerakan partikel yang hanya bergetar menyebabkan zat padat tidak dapat mengalir.[5]
-       Suhu adalah derajat panas atau tingkatan panas suatu benda. [6]
-       Kalor adalah energy panas zat yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.[7]

        IV.     ALAT DAN BAHAN
-          1 buah mangkuk kecil
-          1 buah botol aqua besar
-          Batu kecil
-          1 uang koin
-          Plastisin
-          1 batang ranting kecil
-          Lilin
-          Korek api

           V.     CARA KERJA
1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2.      Ambil batu kecil, perhatikan bagaimana bentuknya kemudian masukkan batu ke dalam botol aqua. Kocok botol tersebut berulang-ulang, kemudian perhatikan kembali bagaimana bentuk dari batu tersebut.
3.      Masukkan batu kedalam mangkuk, kemudian amati kembali bagaimana bentuknya.
4.      Lakukan langkah yang sama dengan menggunakan uang koin.
5.      Bentuklah berbagai bentuk bebes dari plastisin, amati bentuknya.
6.      Selanjutnya nyalakan lilin dan bakarlah plastisin sebagian, amati bagaimana bentuknya
7.      Perhatikan ranting sebelum perlakuan, kemudian patahkan.
Perlakuan
Kondisi yang terjadi
Alas an


























8.      Seandainya batu atau koin tersebut dikenai panas atau kalor yang tinggi, kira-kira menurutmu apa yang akan terjadi ?
9.      Berikan kesimpulan atas percobaan yang kamu lakukan

        VI.     HASIL
Hasil jawaban Dari no. 1 sampai 7
Perlakuan
Kondisi yang terjadi
Alasan
Batu sebelum perlakuan
Bentuknya agak lonjong dan pipih
Bentuk termasuk benda padat jadi dimasukkan didalam manapun atau diletakkan ditempat mana saja bentuknya tidak berubah, meskipun tempat dan diletakkannya batu tadi dikocok.
Batu dimasukkan dalam botol dan dikoco-kocok
Bentuknya tetap agak lonjong dan pipih
Batu didalam mangkuk
Bentuknya tetap agak lonjong dan pipih
Koin sebelum perlakuan
Bentuknya bundar dan pipih
Koin juga termasuk benda padat jadi dimasukkan didalam manapun atau diletakkan ditemapat mana saja, bnetuknya tidak berubah, meskipun diletakkannya koin tadi dikocok.
Koin dimasukkan dalam botol dan dikocok-kocok
Bentuknya tetap bundar dan pipih
Koin dalam mangkuk
Bentuknya tetap bundar dan pipih
Plastisin dibentuk
Dapat dibentuk apa saja seperti bola, segitiga, angka dan huruf
Plastisin termasuk benda padat yang dapat diubah bentuknya tapi tidak dapat diubah partikel zatnya.
Plastisin dibakar dgn lilin
Saat dibakar dengan lilin maka ia akan meleleh
Plastisin benda padat yang akan melebur saat dipanaskan
Ranting sebelum perlakuan
Bentuknya panjang melengkung
Ranting termasuk benda padat
Ranting dipatahkan
Bentuknya tetap panjang melengkung hanya saja lebih pendek dari sebelumnya.
Ranting termasuk benda padat yang tidak dapat berubah bentuk.
Nomor 8.
Batu atau koin termasuk benda padat dan jika dipanaskan maka akan menghantarkan panas kebatu atau koin tersebut, bentuknya tidak berubah (tetap)
Nomor 9.
-          Batu dan koin bentuknya tidak berubah atau tetap meskipun dimasukkan atau diletakkan dimana saja. Tetapi saat dipanaskan batu atau koin itu akan menghantarkan panas.
-          Plastisin bentuknya dapat diubah tetapi partikel zatnya tetap, saat dipanaskan maka plastisin akan meleleh.
-          Kayu bentuknya tetap meskipun ranting tersebut dipatahkan.

     VII.     PEMBAHASAN (Analisis)
Untuk mengetahui suatu sifat dan wujud zat padat kami melakukan percobaan pada batu, koin, plastisin, dan ranting semua ini termasuk dalam zat padat.  Sifat zat padat adalah mampu mempertahankan bentuk dan volumenya.
Zat padat yang kami lakukn percobaan seperti batu, koin, plastisin dan ranting itu ditempatkan dimana saja maka bentuknya tidak akan berubah, bahkan jika rating dipatahkan tidak berubah tetap jadi benda padat hanya ukurannya yang berbeda dari bentuk awal. Itu sebabnya zat padat dikatakan bersifat mampu mempertahnkan bentuk dan volumenya. Kemudian selain itu zat padat dapat berubah bentuk jika dipanaskan dengan suhu yang tinggi. Panas/ kalor adalah energy panas zat yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang rendah. Sedangkan suhu adalah derajat atau tingkatan panas suatu benda. Jika koin dan batu dipanaskan maka akan bisa meleleh itupun jika suhunya dengan ukuran yang sangat tinggi. Plastisin termasuk benda padat namun benda padat yang dapat dibentuk-bentuk.  Hanya wujudnya yang berubah namun sifat dan partikel zatnya tetap.
Berdasarkan pembahasan diatas benda padat yang paling padat adalah koin, dan batu.

  VIII.     SIMPULAN
Setelah melakukan praktikum tersebut, dapat disimpulkan bahwa zat padat mempunyai sifat yang mampu untuk mempertahankan posisi atau bentuknya dan volumenya. Zat padat ada yang dapat dibentuk dan juga tidak.
Kemudian zat padat itu jika dikenai panas/kalor maka akan menghantarkan panas ke zat padat tersebut. Dan jika kalor yang dikenakan pada zat padat itu dengan suhu derajat yang sangat tinggi maka akan melebur.

        IX.     DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Mulyati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku Kelas 3 SD. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.
Hidayat, Syamsul. 1994. Buku Pintar Kamus IPA. Surabaya: Appolo.
Purwanti, Endang. 2008. Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2. Klaten: PT Intan Pariwara.
Rositawaty. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 SD. Jakarta: Pusat Perbukuan Departmen Pendidikan Nasional.
Sukardjo. 2002. Kimia Fisika. Yogyakarta: Rineka Cipta.


[2]Mulyati Arifin, dkk, Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku Kelas 3 SD, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departmen Pendidikan Nasional, 2008), h.78.
[3]Rositawaty, Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 SD, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departmen Pendidikan Nasional, 2008), h. 108.
[4] Sukardjo, Kimia Fisika. (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002), h.112                                      
[6]Syamsul Hidayat, Buku Pintar Kamus IPA, (Surabaya: APPOLO, 1994),h. 136.
[7]Ending Purwanti, Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2, (Klaten: PT Intan Pariwara, 2008), h. 6.

3 komentar: