LAPORAN
PRAKTIKUM 1
I. JUDUL PRAKTIKUM DAN TANGGAL
PRAKTIKUM
a. Judul Praktikum : Zat Padat
b.
Tanggal
Praktikum : 14 mei 2014
II. PENDAHULUAN
1.
latar
belakang
Secara umum untuk medeteksi benda padat
yaitu bentuknya yang tetap dan jika dipanaskan akan mencair dengan suhu
tertentu. Wujud zat ada adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Menurut wujudnya zat terbagi tiga macam yaitu: zat padat, zat cair dan gas.
Dalam percobaan yang kami lakukan disini kami melakukan percobaan tentang
perlakuan terhadap wujud zat yang padat. dan zat padat yang dikenai
kalor/panas.
2.
Tujuan
praktikum
Untuk
menguji tentang benda-benda padat dan penghantar panas pada benda padat dan
untuk tugas praktikum IPA 2.
III. LANDASAN TEORI
Macam-macam zat dan perubahan wujud zat.
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Menurut wujudnya
zat terbagi atas tiga yaitu: zat cair, zat padat dan gas.[1]
Sifat zat padat adalah bentuk dan besar
benda padat selalu tetap artinya jika dipindahkan kemanapun bentuk dan besarnya
selalu tetap. [2]
Contoh benda padat yaitu logam, kayu, dan plastik.[3]
Zat padat dapat dibedakan antara zat
padat Kristal dan amorf. Keduanya dapat dibedakan dengan bermacam-macam cara
misalnya titik leburnya. Kristal mempunyai titik lebur pasti sedangkan amorf
titik leburnya tidak pasti.[4]
- Menentukan Massa Jenis Zat Padat
a. mengukur massa zat dengan
menggunakan neraca atau timbangan,
b. mengukur volume zat menggunakan
rumus berdasarkan bentuknya misalnya, kubus, balok
- Menentukan massa jenis zat dengan membagi massa zat dengan volume zat. Saat zat padat dipanaskan, mengakibatkan partikel-partikel zat padat bergerak lebih cepat dan gaya tarik antarpartikel menjadi lemah. Akibatnya partikel-partikel dapat berpindah tempat menyebabkan wujud zat berubah dari padat menjadi cair. Molekul adalah bagian terkecil suatu zat yang masih memiliki sifat zat itu. Atom adalah partikel yang sangat kecil penyusun suatu benda. Zat tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil. Partikel-partikel itu yang dinamakan molekul.
- Partikel-partikel zat padat memiliki sifat yaitu

a. partikel-partikel
yang menempati posisi yang tetap, jika artikel zat padat menempati posisi yang
teratur maka disebut Kristal, dan jika partikel zat padat menempati posisi yang
tidak teratur, maka disebut amorf.
b. Gaya
tarik menarik antar partikel sangat kuat
c. Gerakan
partikel hanya berupa getaran disekitar posisi tetapnya.
d. Posisi
partikel yang relative tetap menyebabkan zat padat memiliki bentuk dan volume
tetap.
e. Gerakan
partikel yang hanya bergetar menyebabkan zat padat tidak dapat mengalir.[5]
- Suhu
adalah derajat panas atau tingkatan panas suatu benda. [6]
- Kalor
adalah energy panas zat yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.[7]
IV. ALAT DAN BAHAN
-
1 buah mangkuk kecil
-
1 buah botol aqua besar
-
Batu kecil
-
1 uang koin
-
Plastisin
-
1 batang ranting kecil
-
Lilin
-
Korek api
V. CARA KERJA
1. Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan
2. Ambil
batu kecil, perhatikan bagaimana bentuknya kemudian masukkan batu ke dalam
botol aqua. Kocok botol tersebut berulang-ulang, kemudian perhatikan kembali
bagaimana bentuk dari batu tersebut.
3. Masukkan
batu kedalam mangkuk, kemudian amati kembali bagaimana bentuknya.
4. Lakukan
langkah yang sama dengan menggunakan uang koin.
5. Bentuklah
berbagai bentuk bebes dari plastisin, amati bentuknya.
6. Selanjutnya
nyalakan lilin dan bakarlah plastisin sebagian, amati bagaimana bentuknya
7. Perhatikan
ranting sebelum perlakuan, kemudian patahkan.
Perlakuan
|
Kondisi
yang terjadi
|
Alas
an
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8. Seandainya
batu atau koin tersebut dikenai panas atau kalor yang tinggi, kira-kira
menurutmu apa yang akan terjadi ?
9. Berikan
kesimpulan atas percobaan yang kamu lakukan
VI. HASIL
Hasil
jawaban Dari no. 1 sampai 7
Perlakuan
|
Kondisi
yang terjadi
|
Alasan
|
Batu sebelum
perlakuan
|
Bentuknya agak
lonjong dan pipih
|
Bentuk
termasuk benda padat jadi dimasukkan didalam manapun atau diletakkan ditempat
mana saja bentuknya tidak berubah, meskipun tempat dan diletakkannya batu
tadi dikocok.
|
Batu
dimasukkan dalam botol dan dikoco-kocok
|
Bentuknya
tetap agak lonjong dan pipih
|
|
Batu didalam
mangkuk
|
Bentuknya
tetap agak lonjong dan pipih
|
|
Koin sebelum
perlakuan
|
Bentuknya
bundar dan pipih
|
Koin juga
termasuk benda padat jadi dimasukkan didalam manapun atau diletakkan
ditemapat mana saja, bnetuknya tidak berubah, meskipun diletakkannya koin
tadi dikocok.
|
Koin
dimasukkan dalam botol dan dikocok-kocok
|
Bentuknya
tetap bundar dan pipih
|
|
Koin dalam
mangkuk
|
Bentuknya
tetap bundar dan pipih
|
|
Plastisin
dibentuk
|
Dapat dibentuk
apa saja seperti bola, segitiga, angka dan huruf
|
Plastisin
termasuk benda padat yang dapat diubah bentuknya tapi tidak dapat diubah
partikel zatnya.
|
Plastisin
dibakar dgn lilin
|
Saat dibakar
dengan lilin maka ia akan meleleh
|
Plastisin
benda padat yang akan melebur saat dipanaskan
|
Ranting
sebelum perlakuan
|
Bentuknya
panjang melengkung
|
Ranting
termasuk benda padat
|
Ranting
dipatahkan
|
Bentuknya
tetap panjang melengkung hanya saja lebih pendek dari sebelumnya.
|
Ranting
termasuk benda padat yang tidak dapat berubah bentuk.
|
Nomor 8.
Batu
atau koin termasuk benda padat dan jika dipanaskan maka akan menghantarkan panas
kebatu atau koin tersebut, bentuknya tidak berubah (tetap)
Nomor 9.
-
Batu dan koin bentuknya tidak berubah
atau tetap meskipun dimasukkan atau diletakkan dimana saja. Tetapi saat
dipanaskan batu atau koin itu akan menghantarkan panas.
-
Plastisin bentuknya dapat diubah tetapi
partikel zatnya tetap, saat dipanaskan maka plastisin akan meleleh.
-
Kayu bentuknya tetap meskipun ranting
tersebut dipatahkan.
VII. PEMBAHASAN (Analisis)
Untuk mengetahui suatu sifat dan wujud
zat padat kami melakukan percobaan pada batu, koin, plastisin, dan ranting
semua ini termasuk dalam zat padat.
Sifat zat padat adalah mampu mempertahankan bentuk dan volumenya.
Zat padat yang kami lakukn percobaan
seperti batu, koin, plastisin dan ranting itu ditempatkan dimana saja maka
bentuknya tidak akan berubah, bahkan jika rating dipatahkan tidak berubah tetap
jadi benda padat hanya ukurannya yang berbeda dari bentuk awal. Itu sebabnya
zat padat dikatakan bersifat mampu mempertahnkan bentuk dan volumenya. Kemudian
selain itu zat padat dapat berubah bentuk jika dipanaskan dengan suhu yang
tinggi. Panas/ kalor adalah energy panas zat yang dapat berpindah dari suhu
tinggi ke suhu yang rendah. Sedangkan suhu adalah derajat atau tingkatan panas
suatu benda. Jika koin dan batu dipanaskan maka akan bisa meleleh itupun jika
suhunya dengan ukuran yang sangat tinggi. Plastisin termasuk benda padat namun
benda padat yang dapat dibentuk-bentuk. Hanya
wujudnya yang berubah namun sifat dan partikel zatnya tetap.
Berdasarkan pembahasan diatas benda
padat yang paling padat adalah koin, dan batu.
VIII.
SIMPULAN
Setelah melakukan praktikum tersebut,
dapat disimpulkan bahwa zat padat mempunyai sifat yang mampu untuk
mempertahankan posisi atau bentuknya dan volumenya. Zat padat ada yang dapat
dibentuk dan juga tidak.
Kemudian zat padat itu jika dikenai
panas/kalor maka akan menghantarkan panas ke zat padat tersebut. Dan jika kalor
yang dikenakan pada zat padat itu dengan suhu derajat yang sangat tinggi maka
akan melebur.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Mulyati. 2008. Ilmu
Pengetahuan Alam dan Lingkunganku Kelas 3 SD. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Nasional.
Hidayat,
Syamsul. 1994. Buku Pintar Kamus IPA. Surabaya:
Appolo.
Purwanti, Endang. 2008. Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2. Klaten: PT Intan Pariwara.
Rositawaty.
2008. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 SD. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departmen Pendidikan Nasional.
Sukardjo. 2002. Kimia Fisika. Yogyakarta: Rineka Cipta.
[1]http://garda-pengetahuan.blogspot.com/2012/10/macam-macam-zat-dan-perubahan-wujud-zat.html.
diunduh tanggal 21 mei 2014 jam 19.00 Wita.
[2]Mulyati Arifin, dkk, Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku
Kelas 3 SD, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departmen Pendidikan Nasional, 2008),
h.78.
[3]Rositawaty, Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 SD, (Jakarta: Pusat Perbukuan
Departmen Pendidikan Nasional, 2008), h. 108.
[4]
Sukardjo,
Kimia Fisika. (Yogyakarta: Rineka
Cipta, 2002), h.112
[5]http://guru-ipa-alif.blogspot.com/2013/07/teori-partikel-zat-padat-cair-dan-gas.html.
diunduh tanggal 21 mei 2014 jam 19.00.
[6]Syamsul Hidayat, Buku Pintar Kamus IPA, (Surabaya:
APPOLO, 1994),h. 136.
[7]Ending Purwanti, Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2,
(Klaten: PT Intan Pariwara, 2008), h. 6.
makasih postingan x kakaksss,,,haha alamat blog saiaa makalahpgmi2013.blogspot.com
BalasHapusMakasih banyak 👍👍👍
BalasHapusMakasi
BalasHapus